Mataram (antarasulteng.com) - Lembaga Apresiasi Keris Indonesia Nusa Tenggara Barat
mengungkapkan cukup banyak keris atau senjata milik raja-raja Lombok,
Nusa Tenggara Barat, disimpan di sejumlah museum di Belanda.
"Keris-keris
tersebut sebagian besar dijual oleh pemiliknya karena terbentur masalah
ekonomi," kata Ketua Lembaga Apresiasi Keris Indonesia (LAKI) Nusa
Tenggara Barat, Irwan Prasetya, di Mataram, Rabu.
Dia menuturkan,
ketika berkunjung ke Belanda beberapa waktu lalu ditawarkan oleh
sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Belanda agar membawa pulang
keris-keris tersebut ke Lombok.
"Namun pada waktu itu belum terpikirkan (untuk membawa pulang keris tersebut)," katanya.
Hingga kini masih banyak keris-keris pusaka masyarakat Lombok yang
dijual oleh para pedagang ke luar daerah seperti ke Bali dan Jawa
bahkan ke luar negeri.
Dia mengatakan, dalam upaya melestarikan keris-keris peninggalan
para leluhur tersebut dilakukan oleh para pecinta keris dan kolektor
keris.
Irwan yang juga Ketua Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Mataram
menjelaskan, sebagian besar masyarakat di daerah ini memiliki keris dan
disimpan dengan baik sebagai peninggalan sejarah.
Berita Terkait
DPRD Lombok Tengah dukung peningkatan produksi UMKM
Jumat, 19 April 2024 10:08 Wib
26 ribu hektare tanaman padi di Lombok Tengah telah dipanen
Jumat, 19 April 2024 10:07 Wib
Penumpang di Pelabuhan Kayangan Lombok meningkat 10 persen
Rabu, 17 April 2024 9:18 Wib
Hujan lebat, dua desa di Lombok Utara diterjang banjir
Rabu, 17 April 2024 9:17 Wib
Puluhan pebalap nasional mulai menjajal Sirkuit Mandalika
Sabtu, 2 Maret 2024 10:40 Wib
Menyelaraskan tradisi "Bau Nyale" dengan pengembangan KEK Mandalika
Kamis, 29 Februari 2024 9:22 Wib
Polisi tetapkan dua tersangka penganiayaan sopir truk hingga meninggal
Minggu, 18 Februari 2024 5:36 Wib
Prabowo-Gibran menang di TPS Bupati Lombok Tengah
Rabu, 14 Februari 2024 19:05 Wib