Beijing (antarasulteng.com) - Sebuah daftar barang-barang yang dilarang untuk diekspor ke
Korea Utara merupakan komitmen China untuk menegakkan sanksi
internasional dan tidak bermaksud untuk menghukum Pyongyang, kata pihak
Kementerian Luar Negeri, Selasa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan
publikasi daftar barang-barang tersebut menggarisbawahi "sikap tegas"
China dalam menegakkan sanksi.
"Bagaimanapun kami ingin menekankan keputusan Dewan Keamanan PBB
terhadap Korea Utara, dan hukuman bukanlah tujuan kami. Ini adalah untuk
mendorong denuklirisasi di semenanjung Korea," kata Hong dalam sebuah
jumpa pers.
Negara-negara Barat dan ahli independen telah menuduh China gagal
melaksanakan sanksi PBB terhadap Korut dalam beberapa bulan terakhir,
termasuk langkah hukum terbaru yang diadopsi setelah uji coba nuklir
ketiga Pyongyang pada Februari.
Daftar barang-barang sebanyak 236, yang dirilis pada hari Senin oleh
Departemen Perdagangan, sebagian besar terdiri dari item yang dikenal
sebagai produk teknologi "penggunaan ganda", yang berarti mereka
memiliki aplikasi sipil dan militer.
Hal ini dibagi menjadi beberapa bagian barang-barang yang dapat digunakan dalam program senjata nuklir, kimia dan biologi.
Reuters melaporkan para ahli mengatakan bahwa China berfungsi
sebagai sarana perdagangan gelap Korut. Departemen bea cukai China tidak
merilis data komprehensif tentang perdagangan dengan Korut.
Hubungan antara Beijing dan Pyongyang memburuk sejak uji coba nuklir
Korut pada Februari. China menandatangani sanksi PBB pada Maret, tetapi
tetap menjadi mitra dagang terbesar Korut.
Para ahli mengatakan penerbitan daftar barang-barang yang dilarang
tidak berarti bahwa Beijing mengadopsi garis keras terhadap Korut.
"Hal ini sangat penting meskipun tidak semua barang-barang dalam
daftar diperlakukan secara inklusif," kata Mark Fitzpatrick dari
Institut Internasional untuk Studi Strategis, sebuah lembaga penelitian
yang berbasis di London.
Fitzpatrick mengatakan larangan program nuklir dan rudal Korut
menggunakan banyak komponen komersial yang tidak boleh ditransfer,
tetapi kemungkinan ada beberapa hal yang tidak ada dalam daftar.
Berita Terkait
Presiden Xi Jinping akan kunjungi Prancis, Serbia dan Hongaria
Selasa, 30 April 2024 10:31 Wib
KBRI Beijing tegaskan WNI jangan serahkan paspor ke pihak lain
Selasa, 30 April 2024 9:41 Wib
China: pengelolaan TEPCO atas air olahan PLTN Fukushima tak meyakinkan
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
China sebut AS munafik karena kritik hubungannya dengan Rusia
Rabu, 24 April 2024 9:07 Wib
China sangkal kirim mata-mata ke Jerman dan Inggris
Rabu, 24 April 2024 9:01 Wib
Hamilton akui Mercedes perlu lebih cepat lagi dalam GP Miami
Selasa, 23 April 2024 10:03 Wib
Norris tak menyangka bisa jadi pesaing terdekat Red Bull di GP China
Senin, 22 April 2024 9:34 Wib
Verstappen klaim kemenangan Sprint pertama musim ini di GP China
Sabtu, 20 April 2024 11:35 Wib