Sao Paulo,(Antarasulteng.com)- Polisi menembakkan gas air mata dan menangkap pengunjuk rasa di Sao Paulo pada Jumat malam, ketika aksi untuk menuntut transportasi umum gratis bagi pelajar diwarnai aksi kekerasan.
Sekelompok pengacau, beberapa orang dengan mengenakan penutup kepala hitam, menghancurkan mesin ATM bank, membakar bus umum dan menghancurkan kereta bawah tanah serta mesin tiket bus.
Polisi anti huru hara yang membawa tameng dan pentungan akhirnya menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sekitar 60 orang telah ditangkap dalam protes itu, kata media lokal. Polisi Sao Paulo namun mengatakan mereka belum memiliki jumlah yang pasti.
Aksi itu secara singkat sempat memblokir jalan-jalan kota utama dan mengganggu sistem transportasi publik di kota berpenduduk 11 juta jiwa itu.
Brazil menjadi sorotan internasional saat tengah mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan dan Olimpiade Musim Panas tahun 2016.
Lebih dari satu juta warga Brazil turun ke jalan pada bulan Juni, memprotes meluasnya aksi korupsi dan pembelanjaan jutaan dana negara pada acara olahraga itu.
Para pengunjuk rasa mengatakan uang itu seharusnya diinvestasikan untuk meningkatkan layanan transportasi, pendidikan dan kesehatan.
Di Sao Paulo, puluhan ribu orang terutama memprotes buruknya
kondisi sistem transportasi publik .
Sejumlah aksi protes yang lebih kecil sejak saat itu berlangsung di Sao Paulo dan Rio de Janeiro. Aksi protes itu sering dipimpin oleh kelompok-kelompok radikal dan biasanya berakhir dengan bentrokan dengan polisi .(Antara/AFP)
Penerjeman:G.N.C. Aryani
Pengunjuk Rasa Ditangkap Dalam Demo di Brazil
Ilustrasi (reuters)
