Jakarta (antarasulteng.com) - Pengelola tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah menggelar
Ruwatan Bersama gaya Yogyakarta, sebagai bagian dari rangkaian
memeriahkan Tahun Baru Islam 1435 Hijriah.
Acara ruwatan yang dipimpin oleh dalang Ki Suparman Cermobaskoro
ini diadakan di Anjungan DI Yogyakarta mulai pukul 09.00 hingga 14.30 diikuti
sekitar 100 orang, baik laki-laki maupun perempuan yang mengenakan pakaian
serba putih.
Acara ruwat ini diawali dengan pembacaan doa oleh dalang.
Sukerto, sebutan untuk orang-orang yang diruwat, meminta doa restu kepada orang tua
masing-masing untuk diruwat hari ini.
Para sukerto pun diminta untuk duduk di
tengah pendopo, sementara sang dalang memainkan wayang kulit lakon “Murwokoloâ€.
Usai pagelaran wayang, para sukerto menuju bilik
masing-masing. Satu bilik untuk satu keluarga, umumnya berisi satu hingga tiga
orang.
Suparman pun menyambangi 38 bilik itu satu per satu untuk menggunting
dan menyiramkan air dari tujuh sumur kepada para sukerto. Usai dalang melakukan
siraman, keluarga terutama ayah menyiram anak mereka.
“Ikut adat saja, untuk menghilangkan bala bencana,†kata
Puspa Handiyanto, warga Bintaro yang meruwat tiga anaknya.
Puspa meruwat anaknya yang kembar, laki-laki dan perempuan,
serta anak bungsunya.
Suparman menjelaskan, dalam kebudayaan jawa, ruwat bertujuan
untuk menghilangkan malapetaka.
“Ruwatan itu utamanya untuk keselamatan diri kita, supaya
nggak kena malapetaka,†jelasnya ketika ditemui ANTARA News usai memimpin acara
ruwatan massal sore ini.
Ia menjelaskan beberapa contoh orang yang anak harus
diruwat, antara lain, anak tunggal, uger-uger lawang (dua anak, keduanya
laki-laki), sendhang kapit pancuran (anak perempuan yang diapit kakak dan adik
laki-laki), pancuran kapit sendhang (anak laki-laki diapit kakak dan adik
perempuan), dan kembang sepasang (dua anak, keduanya perempuan).
Dulu, ia bercerita, ada keharusan bagi anak yang terlahir
seperti kondisi itu untuk diruwat. Sekarang ini, menurutnya ruwat adalah
pilihan.
“Kita minta kepada Yang Maha Esa supaya anak ini selamat
dunia dan akhirat,†kata pria yang tinggal di Kulonprogo, Yogyakarta ini.
Orang yang akan diruwat pun tidak ada batasan umur, mulai dari bayi hingga tua bisa diruwat.(skd)
Berita Terkait
Filosofi wayang mengajarkan nilai kebijaksanaan
Sabtu, 20 April 2024 9:47 Wib
Gol semata wayang Okafor kunci kemenangan 1-0 AC Milan atas Lazio
Sabtu, 2 Maret 2024 10:23 Wib
Dalang Darsa berikan wayang golek tokoh Satria kepada Ganjar
Jumat, 15 Desember 2023 15:16 Wib
Gol semata wayang Gatti bawa Juventus tundukkan Napoli 1-0
Sabtu, 9 Desember 2023 7:29 Wib
Gol semata wayang Thuram bawa Inter Milan tundukkan tamunya AS Roma
Senin, 30 Oktober 2023 7:09 Wib
Gol semata wayang Fadli, bawa Sage Hero FC ke delapan besar
Jumat, 27 Oktober 2023 16:33 Wib
Gol semata wayang Locatelli bawa Juventus menang 1-0 atas Milan
Senin, 23 Oktober 2023 6:52 Wib
Danrem 132/TDL: Pagelaran wayang Bimo Krido sebagai upaya lestarikan budaya
Sabtu, 7 Oktober 2023 11:54 Wib