Palu (antarasulteng.com) - Pejabat Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Kompol Rostin Tumaloto menyatakan Operasi Zebra 2013 di Kabupaten Buol tetap dilaksanakan seusai terjadi pelemparan di Mapolres Buol, Jumat.
"Namun operasi penilangan tidak ada, hanya teguran bagi yang melanggar aturan lalu lintas," katanya di Palu, Jumat.
Dia mengatakan Operasi Zebra 2013 berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia pada 28 November hingga 11 Desember 2013, sehingga tidak ada alasan untuk membatalkan kegiatan itu.
Seratusan warga sebelumnya melempari Markas Polres Buol karena 15 sepeda motor terjaring razia Operasi Zebra 2013 pada Jumat pagi.
Warga meminta agar belasan sepeda motor itu diberikan kepada pemiliknya.
Warga kemudian berteriak dan melempari Polres Buol, sehingga sempat menimbulkan kerusakan di masjid dan pos jaga milik polisi.
Untuk mengamankan situasi, pejabat daerah setempat kemudian berdialog dengan warga hingga akhirnya disepakati lima belas sepeda motor milik warga itu untuk dibebaskan tanpa syarat.
Hingga saat ini lokasi di Markas Polres Buol berangsur kondusif namun aparat keamanan masih bersiaga.
Pada 2010, di Kabupaten Buol terjadi kerusuhan yang menewaskan enam orang warga sipil saat terjadi penyerbuan di Markas Polres Buol.
Insiden itu dipicu tewasnya seorang warga yang disiksa oleh oknum polisi di Polsek Biau.
Sejak kejadian itu, warga Buol kurang mengindahkan aturan hukum, seperti tidak
mengenakan helm saat naik sepeda motor atau menerobos perempatan saat lampu merah menyala.
Setahun silam, sebuah sepeda motor milik polisi di Kabupaten Buol dibakar massa karena telah menabrak seorang warga hingga menimbulkan luka-luka.
Operasi Zebra Tetap Dilaksanakan
(antara)
