New York (antarasulteng.com) - "Bay Psalm", buku pertama yang dicetak di Amerika Serikat, menjadi buku termahal di dunia setelah terjual senilai 14,2 juta dolar AS atau sekitar Rp167 milyar pada Selasa malam di New York.
Rekor buku termahal sebelumnya dipegang oleh "Birds of America" karya Audubon yang terjual 11,5 juta dolar AS.
Harian The New York Times menyebut bahwa pembeli "Bay Psalm" adalah David Rubenstein.
Dia adalah pria yang sebelumnya dikenal pemburu dokumen-dokumen bersejarah, salah satu di antaranya adalah Magna Carta yang dibeli senilai 21 juta dolar AS.
"Kami sangat senang mengetahui buku ini, yang sangat penting bagi sejarah dan kebudayaan kita, dihargai sedemikian tinggi oleh warga Amerika Serikat yang dapat melihat nilai pentingnya," kata David Redden, kepala toko buku Sotheby yang menjadi tuan rumah lelang "Bay Psalm".
Dicetak pada 1640 di Cambridge, Massachusetts, "Bay Psalm" adalah salah satu buku terlangka di dunia.
Dari 1.700 cetakan, hanya 11 yang dapat diselamatkan hingga kini dan salah satunya sekarang dimiliki oleh Rubenstein.
Pemilik sebelumnya, Gereja Old South di Bosto, menjual "Bay Psalm" dari koleksinya untuk menutup biaya perbaikan gedung dan membiayai sejumlah kegiatan.
Gereja tersebut sebelumnya memiliki dua kopi "Bay Psalm". Para anggota gereja memili untuk menjual salah satunya pada Desember tahun lalu.
Cetakan "Bay Psalm" yang berusia lebih muda juga dimiliki oleh Universitas Harvard dan Yale.
Berita Terkait
Pakar fertilitas: kesuburan bisa menurun karena terkena paparan asap rokok
Minggu, 23 Februari 2020 18:41 Wib
Bintang serial India "Swabhimaan" kagumi akan keindahan alam Indonesia
Minggu, 23 Februari 2020 0:56 Wib
Psikolog: menggambar tumbuhkan empati pada anak
Minggu, 23 Februari 2020 0:55 Wib
Versace tampilkan kesetaraan gender di pekan mode Milan 2020
Sabtu, 22 Februari 2020 20:11 Wib
ITZY akan siapkan album baru "IT'z ME"
Sabtu, 22 Februari 2020 14:09 Wib
Reuni "Friends" akan hadir di HBO Max
Sabtu, 22 Februari 2020 10:02 Wib