Kader Konservasi Bersama TNI Donggala Tanam Pohon

id tanam, pohon, tni

Kader Konservasi Bersama TNI Donggala Tanam Pohon

Ilustrasi (antara)

Kami berharap dengan kegiatan seperti ini, paling tidak warga setempat tidak lagi melakukan perambahan dan penebangan liar, serta illegal longging

Palu, (antarasulteng.com) - Sejumlah anggota TNI dari Kodim 1306 Donggala bersama kader konservasi dan petugas Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu melakukan penanaman pohon di areal kebun masyarakat di wilayah Dongi-Dongi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Said, salah seorang anggota TNI dari Kodim 1306 Donggala di Dongi-Dongi, Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi, Minggu menyambut positif kegiatan itu sebagai salah satu upaya pemerintah untuk merehabilitasi kembali areal hutan yang kini sudah menjadi permukiman dan kebun masyarakat.

Dongi-Dongi masuk dalam wilayah areal Taman Nasional Lore Lindu.

Sejak beberapa tahun terakhir ini, wilayah tersebut sudah menjadi lokasi permukiman dan kebun masyarakat.

Dahulu, katanya, sebelum dirambah masyarakat, Dongi-Dongi masih merupakan hutan belantara dan dihuni berbagai satwa langka serta terdapat berbagai jenis pohon yang harganya cukup mahal.

Namun kini, wilayah tersebut sudah dihuni banyak warga dan menjadi areal kebun kakao, kopi, dan berbagai jenis sayuran seperti sawi serta labu.

Juga kebun jagung, padi ladang dan ubi-ubian.

Dalam rangka merehabilitasi kembali hutan yang kini sudah menjadi areal permukiman dan kebun masyarakat, maka pemerintah melalui Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) melakukan penanaman pohon bekerja sama dengan TNI Kodim 1306 Donggala.

"Kami (TNI) sangat mendukung kegiatan dimaksud, apalagi memang wilayah Dongi-Dongi masuk dalam kawasan Taman Nasional yang perlu dijaga dan diamankan," katanya.

Sementara Kepala Bidang Teknis Konservasi BBTNLL, Ahmad Yani di lokasi penanaman pohon mengatakan program tersebut sudah dilakukan kurun dua tahun terakhir ini.

Wilayah Dongi-Dongi, katanya, termasuk dalam areal RHL (Rehabilitasi Hutan dan Lahan). Pada 2013, pihak BBTNLL memprogramkan rehabilitasi areal 500 hektare.

Semuanya 500 hektare lahan yang direhabilitasi tersebut sudah menjadi kebun kakao, kopi dan berbagai tanaman pertanian lainnya.

Beberapa waktu lalu, sudah ditanam berbagai pohon dan tanaman produktif seperti kemiri, durian, mangga dan rambutan.

Juga kayu nyato dan nantu yang merupakan pohon asli yang memang tumbuh dan hidup sebelumnya di wilayah Dongi-Dongi.

Tetapi karena telah berubah menjadi permukiman dan areal kebun masyarakat, maka pohon-pohon tersebut kini sudah tidak ada lagi karena telah ditebang menjadi bahan bangunan.

"Nah melalui program ini, kami mencoba untuk menanam kembali pohon-pohon dimaksud," katanya.

Ia mengatakan untuk penanam kali ini yang dilakukan anggota TNI, kader konservasi dan petugas BBTNLL sebanyak 1.500 pohon terdiri dari pohon nantu dan kemiri.

"Semua ditanam di sela-sela tanaman kakao dan kopi," katanya.

Program tersebut termasuk salah satu bentuk pembinaan kepada masyarakat yang ada di wilayah Dongi-Dongi.

Hampir sebagian besar masyarakat yang ada di situ merupakan penduduk asli (Suku Da`a) dan sebagian lagi para pendatang, termasuk dari Suku Toraja.

"Kami berharap dengan kegiatan seperti ini, paling tidak warga setempat tidak lagi melakukan perambahan dan penebangan liar, serta illegal longging," katanya.

Mereka perlu dibina sehingga mereka tidak lagi menjadi perambah, tetapi sebaliknya menjadi kader-kader konservasi dalam ikut bertanggungjawab terhadap keberadaan Taman Nasional sebagai aset Bangsa Indonesia.

Jumlah kader konservasi yang ikut menanam pohon sekitar 30 orang dari beberapa desa di Kecamatan Kulawi, Lore, Palolo, Nokilalaki dan Kota Palu. (skd)