Pelajar AS Tembaki Temannya

id tembak, AS

Pelajar AS Tembaki Temannya

Keluarga korban penembakan Connecticut, AS, bersedih (reuters)

Centennial, Colorado (antarasulteng.com) - Seorang pelajar membungkuk di hadapan guru kemudian melepaskan tembakan di satu sekolah menengah atas di Colorado, Jumat waktu setempat (13/12), dan mencederai sedikitnya dua teman sekolahnya sebelum akhirnya bunuh diri, kata petugas keamanan seperti dikutip Reuters.

Pelajar di SMA di Arapahoe di pinggiran Denver itu mengacungkan senjata di siang bolong, memanggil nama guru kemudian menembak dan melukai dua siswa, salah seorang siswi berusia 15 tahun mengalami cedera berat, kata sherif Arapahoe, Grayson Robinson.

Guru tersebut berhasil selamat setelah melarikan diri, sedangkan pemuda bersenjata itu ditemukan mati terluka akibat tembakannya sendiri, kata Robinson.

Kejadian itu berlangsung tak lebih dari 14 menit. "Saya yakin penembak itu tahu bahwa deputi sherif akan segera menemukannya, sehingga ia bunuh diri," kata sherif dalam jumpa pers.

Pihak berwajib tidak mengungkapkan nama tersangka bersenjata itu.

Serangan di pinggiran Denver itu terjadi hanya beberapa kilometer dari tempat penembakan massal di SMU Columbine yang menewaskan 13 teman siswa dan staf sekolah sebelum kemudian bunuh diri pada 1999.

Robinson mengatakan tidak ada tanda-tanda kaitan kejadian itu dengan peringatan satu tahun penembakan di SD Newtown, Connecticut, Sabtu, yang menyebabkan 20 anak dan enam orang dewasa terbunuh sedangkan pelakunya juga bunuh diri.

Holly Schaefer, pelajar senior di Sekolah Arapahoe mengaku sedang berada di kelas matematika ketika ia bersama rekan-rekan sekelas mendengar suara letusan keras, diikuti dengan bunyi letusan lain. "Kami segera yakin bahwa itu adalah suara tembakan."

Schaefer mengatakan bahwa guru mereka segera mengunci pintu kelas dan para murid meringguk di sudut kelas.

Setelah 30 menit, kata Schaefer, mereka mendengar polisi memanggil mereka keluar dari pintu sisi yang lain dan memandu mereka keluar gedung. Ia melihat genangan darah di lantai lorong.

Teman-teman sekelasnya mengatakan kepada CNN bahwa tersangka penembak adalah salah seorang peserta pidato dan debat, anak cerdas dan disukai.  Saluran Denver ABC News melaporkan tersangka sedih karena didepak dari tim debat.

Mereka tidak menyangka ia bisa melakukan kekerasan seperti itu, sedangkan polisi tengah menyelidiki kemungkinan "balas dendam" sebagai pemicu tindakan tersangka.