Perth (antarasulteng.com) - Pejabat Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) pada Selasa mengumumkan, cuaca buruk akibat terpaan badai Gillian dan gelombang besar di Samudera Hindia selatan membuat pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 dihentikan sementara.
AMSA dipercaya puluhan negara untuk memimpin pencarian MH370, yang dinyatakan Malaysia Airlines hilang sejak 8 Maret 2014, layaknya dikutip BBC News mengumumkan bahwa cuaca buruk membuat armada pesawat pencari tidak bisa terbang secara aman.
Dalam pernyataan persnya, AMSA juga mengumumkan bahwa telah dilakukan penilaian risiko "dan menetapkan bahwa kondisi cuaca saat ini akan membuat kegiatan pencarian udara dan laut berbahaya dan menimbulkan risiko bagi awak ".
Selain itu, "AMSA telah menghentikan semua kegiatan di kawasan laut dan operasi pencarian udara untuk hari ini karena kondisi cuaca tersebut."
Namun demikian, badan otoritas tersebut mengemukakan, operasi pencarian MH370 dilanjutkan pada Rabu, jika kondisi cuaca memungkinkan.
Sebelumnya, Pemerintah Tiongkok menuntut Pemerintah Malaysia untuk membagikan data satelit yang dimiliki dari sejumlah pihak, karena Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak pada Senin (24/3) menyampaikan bahwa pesawat MH370 jatuh di Samudera Hindia selatan.
Sebanyak 227 dari 239 penumpang MH370 rute penerbangan Kuala Lumpur menuju Beijing itu adalah warga negara Tiongkok. Selain itu, ada tujuh warga negara Indonesia.
Berita Terkait
OIKN sebutkan pengusaha Malaysia berencana untuk lakukan investasi di IKN
Sabtu, 23 Maret 2024 10:01 Wib
Polisi Malaysia selidiki kasus kaus kaki dengan tulisan lafaz Allah
Selasa, 19 Maret 2024 9:06 Wib
Malaysia dukung OKI cari solusi konflik Palestina-Israel
Selasa, 5 Maret 2024 12:41 Wib
Malaysia mulai antisipasi dampak kesehatan serangan cuaca panas
Sabtu, 2 Maret 2024 10:45 Wib
Indeks perdagangan luar negeri Malaysia turun pada Januari 2024
Kamis, 29 Februari 2024 14:30 Wib
PM Malaysia dan Kamboja akan bahas kemajuan hubungan bilateral
Selasa, 27 Februari 2024 10:56 Wib
Film "Pemandi Jenazah" ditayangkan serentak di Indonesia dan Malaysia
Rabu, 21 Februari 2024 14:04 Wib
Dubes: Wartawan Malaysia-Indonesia jembatani persaudaraan serumpun
Selasa, 20 Februari 2024 11:57 Wib