Polres Buol Minta Penambahan Pasukan Atasi Kerusuhan

id Buol, Bentrok, Polisi

Polres Buol Minta Penambahan Pasukan Atasi Kerusuhan

Salah seorang korban bentrok Buol, Sahamin H Daud (30), saat dirawat di rumah sakit umum di daerah itu, Sabtu (19/4). Korban diduga terkena tembak. (Moh Syarif)

Kapolda "Kita saat ini hanya bertahan sembari mencoba menenangkan warga,"
Palu (antarasulteng.com) - Kepolisian Resor (Polres) Buol, Sulawesi Tengah, meminta penambahan pasukan ke Polres terdekat guna mengatasi kerusuhan serta membubarkan warga yang saat ini masih mengepung Polsek Biau, Sabtu malam.

Kepala Polres Buol AKBP Ferdinand Maksi Pasule saat dihubungi dari Palu mengatakan saat ini jumlah personel sekitar 100 orang tidak bisa menahan ratusan warga yang mencoba menyerang aparat dengan melempari batu dan bom molotov.

Dia mengatakan bantuan terdekat berasal dari Polres Tolitoli yang bisa ditempuh sekitar lima jam perjalanan.

Kondisi itu juga telah dilaporkan ke Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono. "Kita saat ini hanya bertahan sembari mencoba menenangkan warga," katanya.

Saat ini warga masih mengepung Polsek Biau sambil berteriak dan melempari kantor polisi dengan bom molotov dan batu.

Dalam kondisi tertekan, Kapolres Buol tetap memerintahkan kepada anak buahnya untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi.

Sejumlah anggota polisi terkena lemparan batu, bahkan Kapolres Buol juga terkena lemparan batu di bagian pundak.

Sementara itu seorang warga sipil yang terkena tembakan peluru karet juga sudah mendapat perawatan di rumah sakit.

Kapolres dan sejumlah tokoh masyarakat di Buol juga telah berupaya menenangkan warga agar tidak terjadi bentrok yang lebih luas.

Kericuhan itu sendiri dipicu oleh kekalahan tim sepak bola Persbul Buol saat melawan tim dari Persiwangi Banyuwangi dengan skor 1-2, dalam lanjutan pertandingan Divisi II Liga Indonesia, Sabtu sore.

Akibat kekalahan kandang itu, sebagian pendukung Persbul Buol meluapkan kekecewaannya dengan melempari dan merusak sejumlah barang di sekitar stadion.

Polisi kemudian mencoba menenangkan warga dan memberikan sejumlah tembakan peringatan namun hal itu tidak digubris warga.

Pada 2010, kerusuhan juga melanda Kabupaten Buol saat terjadi bentrok antara warga dengan polisi. Dalam kejadian itu tujuh orang tewas tertembak polisi dan puluhan lainnya luka-luka termasuk aparat keamanan.

Kejadian itu dipicu tewasnya seorang warga di dalam tahanan Polsek Biau karena diduga kuat dianiaya oknum polisi.

Pada akhir 2013 juga sempat terjadi keributan di Polres Buol ketika polisi menyita belasan kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi dokumen saat operasi Zebra. Sejumlah warga meminta polisi menyerahkan sepeda motor itu, dan akhirnya disanggupi polisi dengan alasan menghindari kerusuhan. ***1***

(T.R026/b/a011

arnaz

(T.R026/B/A011/A011) 19-04-2014 21:30:09