Jepara (antarasulteng.com) - Radio digital yang dibuat dari bahan kayu karya warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berhasil menarik minat wisatawan asing untuk membelinya, meskipun harga jualnya terbilang mahal untuk setiap unitnya.
Menurut pengrajin radio digital dari kayu, Ahmad Baihaqi, ditemui di rumahnya di Jalan Pemuda Jepara, Selasa, ide membuat radio digital dari bahan kayu berawal dari hobi mendengarkan musik.
Karena pekerjaan yang digeluti selama ini juga terkait dengan kerajinan mebel dan ukir, kata dia, akhirnya muncul ide membuat radio digital dari bahan kayu pilihan.
Ia mengklaim, radio digital dari bahan kayu ini merupakan yang pertama kalinya hadir di Tanah Air karena radio kayu yang sudah ada sebelumnya merupakan radio kayu analog.
Selain itu, lanjut pemilik CV Rajati ini, desain radionya juga hasil kreasi sendiri dan tidak meniru desain radio yang sebelumnya beredar di pasaran.
Wisatawan yang meminati hasil kerajinannya itu, kata dia, antara lain dari Singapura dan Malaysia serta sejumlah warga dari berbagai daerah.
Padahal, lanjut dia, harga jual yang ditawarkannya untuk setiap unit antara Rp1,3 juta hingga Rp1,6 juta, karena tersedia beberapa tipe, seperti classic, classic color, natural color, serta rustic color dengan berbagai ukuran yang bervariasi.
Ia menganggap, harga jual radio hasil kreasinya itu tidak mahal, karena ada produk radio kayu analog dengan ukuran lebih kecil, justru lebih mahal.
Radio tersebut, kata dia, terbuat dari kayu pilihan dan telah melalui proses pengeringan dan kualitas kontrol dengan jaminan kualitas international.
Bahan baku kayu yang digunakan, kata dia, merupakan kayu solid sono keling, mindi dan jati.
Radio kayu digital yang dilabeli "Yailahi" itu, diperkenalkan ke pasaran untuk pertama kalinya saat mengikuti pameran kerajinan tangan terbesar se-Indonesia, INACRAFT (International Handicraft Trade Fair) di Jakarta, 23--24 April 2014.
"Kami juga memasarkannya secara online lewat website www.radiowooden.com serta menjalin kerja sama dengan beberapa pihak untuk ikut memasarkannya," ujarnya. (skd)
Berita Terkait
Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa layani reservasi daring tiket feri
Kamis, 14 September 2023 10:37 Wib
Tradisi silaturahmi Idul Fitri di Jepara berlangsung semarak
Selasa, 3 Mei 2022 7:59 Wib
Seorang Polisi di Jepara meninggal karena COVID-19
Selasa, 11 Agustus 2020 19:00 Wib
Gempa di Jepara getarannya terasa hingga Yogyakarta
Selasa, 7 Juli 2020 8:19 Wib
Gempa tektonik bermagnitudo 6,1 di Laut Jawa tidak berpotensi tsunami
Selasa, 7 Juli 2020 8:11 Wib
KBRI Kolombo telah pulangkan jenazah pekerja migran asal Jepara
Jumat, 5 Juni 2020 8:25 Wib
Ditemukan kerangka manusia di lereng Pegunungan Muria, Jepara
Senin, 24 Februari 2020 5:34 Wib
KPK periksa Bupati Jepara terkait kasus suap
Senin, 13 Mei 2019 11:39 Wib