Akademisi: Legislator Perempuan Harus Buktikan Kualitas

id caleg, perempuan

Akademisi: Legislator Perempuan Harus Buktikan Kualitas

Ilustrasi (antaranews)

Banyak perempuan potensial, dan itu harus dibina partai politik sejak awal, dan selanjutnya bisa menjadi anggota legislatif atau kepala daerah
Palu,  (antarasulteng.com) - Akademisi Universitas Tadulako (Untad) Palu Irwan Waris mengatakan perempuan yang telah terpilih menjadi anggota DPRD Sulawesi Tengah periode 2014-2019 harus membuktikan kualitasnya agar tidak mengecewakan rakyat yang memilihnya.

Irwan Waris di Palu, Rabu, mengatakan perempuan yang menjadi anggota legislatif harus lebih berjuang untuk kepentingan kaum hawa dan anak karena mereka lebih memahami hal itu.

Saat ini dari 45 anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah terpilih terdapat tujuh perempuan yang berasal dari sejumlah daerah.

Ketujuh perempuan itu adalah Vera Rompas Mastura (Partai Golkar), Habsa Yanti Ponulele (Partai Nasional Demokrat), Zalzulmida A Djanggola (Partai Gerindra), Nurbaya Dunggio (PKS), Sri Indraningsih Lalusu (PDI Perjuangan), Sri Atun (PKS), dan Sitti Halima Ladoali (Partai Hati Nurani Rakyat).

Menurut Irwan, sedikitnya perempuan yang terpilih menjadi legislator di DPRD Sulawesi Tengah karena masyarakat sudah bisa menilai kemampuan para caleg yang akan bertarung.

Selain itu, para anggota legislatif petahana juga sudah mendapat nilai masing-masing di mata masyarakat.

"Jadi, masyarakat sudah cerdas. Mereka menghukum para anggota dewan yang kerjanya tidak maksimal dengan cara tidak memilihnya lagi," kata Irwan.

Dia juga berharap kaum pria yang berada di legislatif juga mendukung rekan perempuan di DPRD Sulawesi Tengah agar kinerjanya maksimal.

Pada periode 2009-2014, terdapat delapan perempuan di DPRD Sulawesi Tengah, dan pada saat ini hanya tiga petahana yang terpilih lagi yakni Vera R Mastura, Sri Indraningsih Lalusu dan Siti Halima Ladoali.

Menurut Irwan, partai politik hanya mencomot perempuan untuk memenuhi kuota 30 persen keterwakilan wanita yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum.

"Sebaiknya, parpol siapkan kader sejak awal, bukan hanya asal comot sehingga menghasilkan caleg berkualitas," katanya.

Kader itu, menurut dia, dibentuk dari orang berkualitas di lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan atau mahasiswa. 

"Banyak perempuan potensial, dan itu harus dibina partai politik sejak awal, dan selanjutnya bisa menjadi anggota legislatif atau kepala daerah," katanya. (skd)