IKM Bandung Produksi Radio Transistor Etnik "Panasonic"

id radio, jepara

 IKM Bandung Produksi Radio Transistor Etnik "Panasonic"

Ilustrasi- Salah satu desain dari Cawang Art Radio yang dipamerkan di Atrium Plaza Senayan, 14--17 November 2013 (Deny Yuliansari/antaranews.com)

Pak Sobur mendapat 'know how' memproduksi radio transistor yang sudah tidak kami produksi lagi.
Bandung (antarasulteng.com) - Industri kecil dan menengah (IKM) di Bandung memproduksi radio transistor "Panasonic" dengan desain etnik untuk pasar Timur Tengah, disamping pasar domestik. 

"Teknologi radio transistornya berasal dari Panasonic," kata Pemilik PT Kriya Nusantara, Abdul Sobur, di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Ia mengatakan mendapat kepercayaan memproduksi radio transistor tersebut setelah pada 2008 bertemu dengan mitra Panasonic di Indonesia yaitu Rachmat Gobel pada lomba desain Bahana Ventura.

"Saat itu saya terpilih menjadi mitra Bahana Ventura, karena menang lomba desain dimana Pak Rachmat menjadi juri," katanya.

Rachmat Gobel yang tertarik dengan desain kotak etnik ala Sobur, lalu mengajak kerja sama menghidupkan kembali radio transistor Cawang dengan desain etnik. 

Radio transistor Cawang merupakan radio hasil kerja sama pihak Gobel dengan Panasonic. "Pak Sobur mendapat 'know how' memproduksi radio transistor yang sudah tidak kami produksi lagi," ujar Rachmat.

Rachmat yang juga Preskom PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) mengatakan sudah saatnya alih teknologi produk elektronik ke IKM, terutama yang berteknologi rendah. 

Oleh karena itu pihaknya, melalui Wapresdir PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) Heru Santoso, terus mengawasi proses produksi agar sesuai standar perusahaan itu, termasuk pengolahan limbah serta kualitas dan daya tahan produk. 

"Ini juga merupakan bagian dari CSR ( tanggung jawab sosial) kami menciptakan IKM yang mampu bersaing di pasar global," kata Heru.

Sejak tahun lalu PT Kriya Nusantara memproduksi radio transistor Cawang dengan desain etnik untuk pasar Timur Tengah. "Dalam waktu dekat kami akan mengembangkan untuk pasar domestik," kata Sobur. (*)