KRAK Laporkan Kekerasan Tahanan Polsek ke Komnas HAM

id Tahanan, Tewas, Kasmir, Polisi

KRAK Laporkan Kekerasan Tahanan Polsek ke Komnas HAM

Kondisi Kasmir (21) seorang tahanan di Polsek Galang tewas di rumah sakit. Diduga korban mengalami penyiksaan saat dalam tahanan. (Dokumen KRAK)

"Kami menemukan beberapa bukti tindak kekerasan yang dialami korban. Kami menduga ini tindak kekerasan dilakukan oknum polisi dalam sel sampai korban meninggal dunia," kata Idham.
Palu (antarasulteng.com) - Koalisi Rakyat Anti Kekerasan (KRAK) melaporkan dugaan pelanggaran hak asasi manusia atas tewasnya seorang tahanan di Polsek Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Sulawesi Tengah di Palu.

"Secara resmi kami sudah melaporkan kasus ini ke Komnas HAM dengan harapan Komnas HAM segera menyikapinya," kata Perwakilan KRAK Idham Dahlan di Palu, Rabu.

Laporan tersebut ditandatangani 15 organisasi perwakilan yang menentang tindak kekerasan, satu di antaranya Yayasan Dopalak Indonesia dipimpin oleh Idham Dahlan.

"Kasus ini harus diusut tuntas sehingga terungkap dengan jelas sebab-sebab tewasnya seorang tahanan bernama Kasmir (21)," kata Idham.

Dia mengatakan Komnas HAM sudah meregistrasi laporan tersebut dengan nomor 002/STPL-KH/VI/2014 tanggal 25 Juni 2014.

Idham berharap kasus ini segera dituntaskan dan menyeret para pihak yang diduga terlibat ke proses hukum.

Dalam laporan tersebut KRAK juga menyertakan beberapa bukti foto yang terjadi pada diri korban.

Dia mengatakan sejumlah lembaga swadaya masyarakat bersama keluarga korban telah melakukan investigasi atas tewasnya seorang tahanan di Polsek Galang pada 17 Juni 2014.

Idham mengatakan Kasmir yang dituding dalam pelanggaran lalu lintas dijemput anggota Polsek Galang pada 15 Juni dalam kondisi sehat di rumahnya. Namun dua hari berikutnya Kasmir dikabarkan sudah tewas di rumah sakit Umum Mokopido Tolitoli.

"Kami menemukan beberapa bukti tindak kekerasan yang dialami korban. Kami menduga ini tindak kekerasan dilakukan oknum polisi dalam sel sampai korban meninggal dunia," kata Idham.

Dia mengatakan kasus ini harus diungkap karena bisa menjadi preseden buruk bagi aparat kepolisian bahwa patut diduga masih sering terjadi tindak kekerasan yang melanggar hak asasi manusia di dalam sel tahanan.

"Kasus di Buol yang menewaskan seorang tahanan juga bernama Kasmir mestinya menjadi pelajaran bagi aparat kepolisian," katanya. ***