Ada Pasar Kangen di Yogya

id pasar, yogyakarta

Ada Pasar Kangen di Yogya

Pengunjung mengamati karya batik yang dipamerkan dalam pembukaan Pasar Kangen Jogja 2013 di Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Rabu (19/6) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Yogyakarta (antarasulteng.com) - Pasar Kangen Jogja yang rutin digelar setiap tahun untuk mengingatkan suasana Yogyakarta tempo dulu akan kembali digelar untuk keenam kalinya pada 18-24 Agustus bertempat di Taman Budaya Yogyakarta.

"Kegiatan utama di Pasar Kangen ini adalah menampilkan kuliner tradisional, kerajinan dan kesenian tradisional khas Yogyakarta," kata Ketua Panitia Pasar Kangen Jogja Sri Eka Kusumaningayu di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, panitia akan menyiapkan masing-masing 45 anjungan untuk menampilkan keragaman kuliner tradisional dan kerajinan, serta menampilkan 20 kelompok kesenian tradisional selama penyelenggaraan acara.

Berbagai kuliner tradisional yang akan ditampilkan di antaranya, hawug-hawug, tiwul, lopis ketan, wedang uwuh, cenil, arak keeling, gatot, tempe bacem dan lain-lain.

Sedangkan produk kerajinan yang ditampilkan pun adalah barang-barang yang biasanya ditemui pada masa lalu seperti wayang kardus, topeng kayu, miniatur prajurit kraton, cincin akik, kaos motif lawasan dan sebagainya.

"Barang-barang kuno juga akan dijual di arena Pasar Kangen seperti kotak perhiasan, arca batu kecil, cermin dan pigura, gramofon termasuk album piringan hitam dan kaset-kaset lama. Barang-barang itu biasanya menjadi incaran pengunjung," katanya.

Eka menyebut, kegiatan Pasar Kangen Jogja juga digelar untuk memberikan ruang kepada pelaku seni tradisi di Yogyakarta.

"Fokus kegiatan tahun ini adalah mengembalikan ruh Pasar Kangen Jogja yaitu memberikan ruang kepada mereka yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi," katanya.

Sampai saat ini, lanjut Eka, masih banyak kelompok kesenian tradisi dan pelaku kuliner yang masih menjaga nilai tradisional khas Yogyakarta.

"Oleh karenanya, kami pun melakukan seleksi ketat terhadap pengisi anjungan kuliner, kerajinan dan pengisi kesenian tradisional agar bisa benar-benar menampilkan budaya khas Yogyakarta. Nantinya, penjaga anjungan pun diminta mengenakan busana khas Yogyakarta," katanya.