Palu, (antarasulteng.com) - Proses pencoblosan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 9 April 2014 telah selesai, sementara rekapitulasi penghitungan
suara telah memasuki ke tingkat kabupaten/kota kemudian segera
dilanjutkan ke tingkat provinsi dan pusat.
Sebelumnya, beberapa jam setelah pemungutan suara pada 9 Juli 2014,
beredar hasil penghitungan cepat (quick count) dari berbagai lembaga
survei.
Hasil penghitungan cepat yang dilansir belasan lembaga survei itu
ternyata juga berbeda, ada yang mengunggulkan pasangan Prabowo
Subianto-M Hatta Rajasa, ada pula yang memenangkan Joko Widodo-M Jusuf
Kalla.
Kedua kandidat pun saling mengklaim unggul dan menang, bahkan ada
yang telah sujud syukur dan bercucuran air mata bahagia meski sebenarnya
hasil hitung cepat itu bukanlah hasil resmi dan masih bisa berubah.
Hasil hitung cepat seharusnya dianggap referensi semata atau pembanding
penghitungan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Melihat hasil tersebut, masyarakat bingung. Apalagi didorong media
elektronik yang menampilkan hasil hitung cepat berbeda. Siapa yang
memenangi Pilpres 2014 ini?
Adanya kondisi itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera
mengambil sikap, dan meminta kedua kubu untuk saling bisa menahan diri
serta menunggu hasil penghitungan resmi oleh KPU pada 22 Juli 2014.
Kedua kandidat juga diminta untuk menunggu hasil penghitungan resmi
dari dari KPU, serta mementingkan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Imbauan presiden itu guna menghindari gesekan di level bawah yang dikhawatirkan bisa membuat keamanan terganggu.
Aparat keamanan pun akan bertindak tegas jika ada pihak yang melanggar hukum.
Sulawesi Tengah
Sementara itu di tingkat daerah, seperti di Provinsi Sulawesi Tengah
juga tak jauh beda. Koalisi Partai Politik Pendukung Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa mengaku optimistis pasangan yang didukungnya akan
memenangi Pilpres 2014.
"Yang kita harus lakukan sekarang adalah bersama-sama mengawal
proses penghitungan suara untuk Pemilu yang akuntabel," kata Ketua
Koalisi Pendukung Prabowo-Hatta Longki Djanggola.
Hasil sementara perhitungan langsung oleh tim Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), pasangan Prabowo-Hatta memperoleh suara hingga 52,3
persen, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla meraup suara 47,7 persen secara
nasional.
Data itu didapat dari 270 ribu tempat pemungutan suara (TPS) di 33 provinsi di 359 kabupaten/kota di Indonesia.
Namun demikian, Longki juga meminta semua pihak untuk saling
menghargai perbedaan pendapat terkait berbagai hasil perhitungan cepat
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
Politisi yang juga Gubernur Sulawesi Tengah ini menegaskan hasil
akhir dari Pilpres ditentukan oleh penghitungan resmi dari Komisi
Pemilihan Umum (KPU), bukan dari lembaga penyelenggara hitung cepat.
"Tentu, kita optimistis Pilpres ini dimenangkan oleh Prabowo-Hatta,
namun kita harus menunggu keputusan KPU. Setelah itu baru kita akan
menyampaikan keterangan resmi kepada media," katanya.
Namun selaku Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola juga
mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu hasil resmi penghitungan
KPU.
"Kalau bukan nomor satu yang menang, pasti nomor dua yang menang. Siapapun presidennya, itulah pilihan rakyat," kata Longki.
Sembari menunggu hasil dari KPU Pusat, masyarakat juga diminta untuk menjaga keamanan dan ketertiban daerah.
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing isu yang berniat mengacaukan keamanan di Sulawesi Tengah.
Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah
Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto juga bertekad menjaga daerahnya agar aman
dan tertib selama Pilpres 2014 hingga penetapan hasilnya.
Dalam suatu kesempatan dia juga meminta masyarakat untuk menjaga
toleransi mengingat saat ini juga dalam suasana bulan suci Ramadhan.
Dia yakin masyarakat Sulawesi Tengah sudah dewasa dan bisa berpikir
jernih jika akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum.
"Siapapun pilihan kita, pasti tujuannya untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik," katanya.
Hal demikian juga disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar
Alkhairaat, Dr Lukman S Thaher. Dia mengajak masyarakat untuk bersatu di
tengah keberagaman yang ada, apalagi saat ini berada di bulan suci
Ramadhan 1435 Hijriah.
Menurutnya, perbedaan sudah ada sejak zaman para nabi pada ribuan
tahun silam, namun yang terpenting adalah menyikapinya dengan bijak.
Di wilayah Sulawesi Tengah proses pemungutan dan penghitungan suara
secara umum berlangsung aman dan lancar, tidak ada protes berlebihan.
Bahkan para saksi dari kandidat peserta Pemilu duduk rukun
berdampingan memperhatikan proses rekapitulasi suara, seperti yang
terlihat di KPU Kota Palu baru-baru ini.
Siapapun presiden terpilih, mari kita dukung bersama-sama demi keutuhan bangsa, kata Longki Djanggola. (skd)
Sambut Damai Hasil Pemilu Presiden 2014
Siapapun pilihan kita, pasti tujuannya untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik