Siswa SMAN 1 Tolitoli Kembali Unjukrasa

id Siswa, SMA, PGRI, Guru

Siswa SMAN 1 Tolitoli Kembali Unjukrasa

Ratusan siswa SMA Negeri 1 Tolitoli berunjukrasa di halaman sekolah menuntut penuntasan kasus pemukulan guru mereka oleh oknum kepala dinas di daerah itu, Rabu (8/10) (Mahdi Rumi)

Sambil membentangkan spanduk bertuliskan "mana janjimu", para siswa juga berorasi secara bergantian meminta penuntasan kasus penganiyaan yang menimpa salah seorang guru mereka.
Tolitoli (antarasulteng.com) - Ratusan siswa SMA Negeri 1 Tolitoli kembali berunjukrasa Rabu pagi menuntut proses hukum terhadap guru mereka yang ditampar salah seorang oknum kepala dinas di daerah itu beberapa waktu lalu.

Mereka menilai proses hukum terhadap pelaku pemukulan guru mereka tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Para siswa kembali mendesak kepala sekolah mereka yang juga sebagai Ketua PGRI Tolitoli agar merealisasikan janjinya kepada siswa untuk membawa kasus penganiayaan guru mereka kepolisi.

Sambil membentangkan spanduk bertuliskan "mana janjimu", para siswa juga berorasi secara bergantian meminta penuntasan kasus penganiyaan yang menimpa salah seorang guru mereka.

Kepala SMA Negeri 1 Harifuddin saat menemui aksi siswa di lapangan mengatakan bahwa apa yang dituntut oleh para siswa itu, PGRI secara kelembagaan sudah melaporkan kasus yang menimpa sesama profesi guru.

"Kita sudah laporkan kasusnya ke polisi," kata Harifuddin sembari memperlihatkan bukti laporan itu kepd siswa.

Harifuddin berharap agar siswa kembali belajar sambil menunggu proses hukum selesai.

"Kita sama-sama menunggu hasilnya dari polisi dan bila tidak mendapat respon yang baik kita sama-sama kembali pertanyakan ke polisi," kata Harifuddin.

Pekan sebelumnya siswa juga berunjukrasa. Mereka menuliskan kata-kata bernada kecaman di atas panflet atas tindakan Kepala Dinas ESDM Budi Katiandago yang menganiaya Gustaf, seorang guru di SMA Negeri 1 Palu saat jam sekolah berlangsung pada 27 September 2014.

"Kami minta agar pelaku yang menganiaya guru kami harus diproses hukum," teriak siswa dalam aksinya.

Sementara itu Wakapolres Tolitoli Kompol Kariyono yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya sudah menerim laporan kasus tersebut.

"Betul, kita sudah terima laporannya, para saksi dan terlapor juga sedang dalam pemeriksaan," katanya.***