Jayapura (antarasulteng.com) - Pernyataan menyudutkan dan menghina masyarakat
Papua oleh pedangdut Cita Citata melalui satu televisi swasta nasional
tetap diproses secara hukum, kata Fien Yarangga dari Jaringan Hak Asasi
Manusia (HAM) Perempuan Papua.
"Tentunya hal itu harus dipertanggungjawab didepan hukum," katanya
kepada wartawan di Kota Jayapura, Minggu, menanggapi pernyataan pelantun
"Sakitnya Tuh di Sini" dan "Goyang Dumang" itu.
Menurut dia, klarfikasi dan permintaan maaf yang disampaikan Cita
Citata di televisi beberapa hari belakangan ini tidak langsung
menyelesaikan penghinaan yang terlanjur menyakiti hati orang Papua.
"Pernyataan Cita Citata sangat melecehkan martabat kaum perempuan
Papua, dia harus bisa bertanggungjawab sebagai seorang publik figur,"
katanya.
Yarangga menyampaikan bahwa pihaknya bersama Forum Kerjasama (Foker)
LSM Papua telah menyerahkan persoalan tersebut kepada penasihat hukum
Yan Christian Werinussy untuk dikaji lebih dalam dan dalam waktu dekat
akan menempuh jalur hukum.
"Harapannya persoalan dari Cita Citata ini menjadi pelajaran bagi
kita semua bahwa tidak sepatutnya mengeluarkan pernyataan yang bisa
menyudutkan salah satu suku, etnik, budaya yang ada di Indonesia," kata
Fien Yarangga.
Sementara itu, Betty Ibo aktivis buruh Papua secara tidak langsung
telah menggambarkan bahwa pandangan orang pada umumnya terhadap orang
Papua adalah diskriminasi.
"Itulah jika kita tarik kesimpulan yang dia sampaikan Cantik sih memang cantik, tapi saya harus dirias dulu biar cantik, nggak seperti Papua," katanya, menirukan ucapan Cita Citata melalui satu televisi swasta nasional.
Menurut dia, persoalan Cita Citata menjadi teguran dan pembelajaran bagi semua pihak yang ada di Tanah Air.
"Jangan
sekali-kali menggunakan kata-kata atau kalimat yang bisa berdampak pada
diskriminasi atau menjelekkan suku tertentu di Indonesia," demikian
Betty Ibo. (skd)
Aktivis Papua: Pernyataan Cita Citata Tetap Diproses Hukum
Tentunya hal itu harus dipertanggungjawab didepan hukum