BP3TKI Manado: Jangan Menjadi Ilegal Ketika Ditempatkan

id tki

BP3TKI Manado: Jangan Menjadi Ilegal Ketika Ditempatkan

ILustrasi (ANTARA)

Manado,  (antarasulteng.com) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado, Provinsi Sulawesi Utara mengharapkan TKI yang sudah ditempatkan ke luar negeri tidak menjadi ilegal karena tergiur ajakan sesama pekerja.

"Kasus seperti masih ada yang terjadi,  awalnya dia berangkat sesuai prosedur resmi, tapi karena ajakan teman, akhirnya berpindah ke majikan lain atau bekerja di luar job sebagai pembantu rumah tangga," kata Kepala BP3TKI Jefry Sigar di Manado, Minggu.

Sigar mengatakan ketika seorang TKI berpindah majikan atau berpindah profesi lain yang tidak sesuai penempatan karena diajak, pada saat itu juga perlindungan terhadap diri TKI hilang dan dikategorikan TKI ilegal.

 "Mereka yang pada akhirnya dikejar-kejar petugas imigrasi negara setempat untuk dideportasi ke negara asal karena tidak didukung identitas diri yang sah. Kadang mereka terjerumus bekerja di tempat-tempat hiburan malam," ujarnya.

Ketika menjadi ilegal, kata dia, maka hak yang akan diterima tidak dapat diklaim seperti asuransi atau kewajiban perusahaan terhadap TKI terhadap dirinya pada saat masih berada di bawah bendera perusahaan Pelaksana Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS).

"Kalau memang ingin berpindah majikan bisa saja meminta kepada PPTKIS atau agen agar dipindahkan ke majikan lainnya. Inikan beda kasusnya karena ada koordinasi dengan perusahan pengarah TKI. Tapi kalau diajak teman, lantas pindah ini yang bahaya," ujarnya.

Dia menambahkan, banyak warga Sulut yang berprofesi sebagai TKI sukses karena bekerja tekun dan menghabiskan kontrak kerja sesuai dengan perjanjian kerja, bahkan bisa bekerja ke majikan yang sama saat diberangkatkan kembali.

"Mudah-mudahan saja TKI asal Sulut yang bekerja di sejumlah negara memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun masa depan. Karena dengan gaji sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta satu bulan dan bisa ditabung mampu menghidupi keluarga. Banyak yang telah sukses," ujarnya (skd)