70 Peserta Dari 40 Negara Raih Beasiswa Seni Budaya Indonesia

id budaya

70 Peserta Dari 40 Negara Raih Beasiswa Seni Budaya Indonesia

Ilustrasu--Beasiswa Seni Budaya Indonesia. Sejumlah peserta dari 45 negara mengikuti pembukaan Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2014 di Kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (12/3). (ANTARA FOTO/Kemenlu-Suwandy)

Ilustrasu--Beasiswa Seni Budaya Indonesia. Sejumlah peserta dari 45 negara mengikuti pembukaan Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2014 di Kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (12/3). (ANTARA FOTO/Kemenlu-Suwandy)
Jakarta (antarasulteng.com) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi secara resmi membuka penyelenggaraan Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2015 yang melibatkan 70 peserta dari 40 negara termasuk Indonesia.

"Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk menyambut anda semua di Indonesia, khususnya para peserta Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2015," kata Menlu Retno dalam pidato pembukaan Program BSBI di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin.

Program BSBI 2015 itu diikuti 70 peserta dari 40 negara, antara lain Austria, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Tiongkok, Kroasia, Ceko, Fiji, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, India, Kazakstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Selandia Baru, Papua Nugini.

Kemudian, Polandia, Rusia, Kepulauan Solomon, Korea Selatan, Spanyol, Suriname, Thailand, Belanda, Filipina, Amerika Serikat, Timor Leste, Turki, Vanuatu, Vietnam.

Dari 70 peserta program BSBI itu, enam diantaranya berasal dari Indonesia. Para peserta dari Indonesia akan bertugas mendampingi para peserta dari negara lain.

Menurut Menlu, Program BSBI yang dimulai 13 tahun lalu itu merupakan alat bagi Indonesia untuk menggapai generasi muda di seluruh dunia.

"Mempelajari bahasa lain dan menghormati budaya lain di suatu negara bukan hanya soal mendapatkan pengalaman. Bahkan, itu berarti anda sedang membangun jembatan pemahaman, perdamaian dan kemakmuran bagi dunia," ujar dia.

"Kita memerlukan jembatan yang solid untuk menghadapi tantangan global dan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya," lanjut Retno.

Menurut Direktur Diplomasi Publik Kemlu Al Busyra Basnur, para peserta Program BSBI akan mempelajari bahasa, kesenian, dan kebudayaan Indonesia dengan mengunjungi enam kota yaitu Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Makassar, Bali.

"Khusus di Yogyakarta, mereka akan mempelajari tentang Indonesia secara akademis dari sisi kajian politik, ekonomi, sosial dan budaya. Di lima kota lain, mereka akan belajar seni budaya Indonesia, seperti tarian tradisional, cara memainkan alat musik tradisional, dan kearifan lokal," jelas dia.

Program BSBI itu akan berlangsung selama tiga bulan dan ditutup dengan sebuah pertunjukan kolosal bernama Indonesia Channel, yang akan diperankan oleh para peserta.

"Pertunjukan itu merupakan media di mana kita melihat kesuksean peserta mendapat pengalaman di Indonesia. Rencananya untuk tahun ini Indonesia Channel akan dilakukan di Bandung pada 15 Juni," ungkap dia.

Al Busyra menilai Program BSBI bermanfaat untuk mempromosikan kesenian, budaya, serta pariwisata Indonesia ke dunia internasional.

"Kami melihat program ini sangat bermanfaat. Para peserta ini setelah kembali ke negaranya masing-masing, mereka biasanya berperan aktif mempromosikan tentang Indonesia," ujar dia. (skd)