Psikolog Ajak Lindungi Gadget Anak Lewat Buku

id anak, buku, gadget

Psikolog Ajak Lindungi Gadget Anak Lewat Buku

Ilustrasi (ANTARA/Zabur Karuru) (antaranews)

...membatasi anak adalah cara yang bijak agar seimbang. Jangan berikan dia waktu berjam-jam hanya untuk bermain game saja
Jakarta (antarasulteng.com) - Psikolog Elisabeth Santosa mengajak orang tua dapat melindungi anak dari pengaruh buruk gadget dengan tips-tips yang diutarakannya lewat buku berjudul "Raising Children in Digital Era".

"Saya bukan termasuk orang yang anti dalam memberikan gadget untuk anak. Tapi membatasi anak adalah cara yang bijak agar seimbang. Jangan berikan dia waktu berjam-jam hanya untuk bermain game saja," kata perempuan yang akrab dipanggil Lizzie itu seusai peluncuran buku perdana karyanya di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu.

Lizzie mengatakan orang tua harus selangkah lebih maju dari anak ketika membolehkan buah hati menggunakan perangkat canggih seperti ponsel cerdas.

Menurut dia, anak boleh bermain gadget tetapi buah hati harus tetap didorong untuk melakukan aktivitas lainnya yang lebih prioritas, seperti bermain boneka, membaca, mengerjakan pekerjaan rumah, makan, mandi dan aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh yang aktif.

"Anak harus diingatkan tanggung jawab prioritasnya agar dapat menstimulasi tumbuh kembangnya, tidak hanya pasif lewat gadget saja," kata dia.

Lizzie mengatakan kehadiran multimedia di era kini tidak bisa ditolak begitu saja seperti teknologi televisi, musik, media sosial dan internet. Anak juga tidak bisa dihindarkan dari hal-hal tersebut. Permasalahan bagi orang tua sejatinya adalah memilihkan mana yang sesuai dengan umur mereka.

"Ortu harus tegas memberi aturan main anak yang belum cukup usia. Anak perlu dimonitor misalnya boleh mengakses situs berbagai video yang sesuai umurnya misalnya lewat kanal Youtube Kids (Youtube untuk anak-anak) yang ada parental control atau filter tayangan yang sesuai umur mereka," katanya.

Menurut dia, situs berbau pornografi juga menjadi ancaman bagi tumbuh kembang anak karena materinya dapat memicu kecanduan negatif bagi mereka.

"Situs porno justru kini dapat menghampiri mereka misalnya dapat broadcast pesan BBM dari temannya. Adiktif terhadap pornografi bagi anak di usia dini dapat mengganggu pertumbuhan seksualnya untuk jangka waktu yang lama," kata dia.

Maka dari itu, Lizzie menyarankan agar orang tua tetap memonitor anaknya dengan menjadi teman di media sosial. Contohnya menjadi teman di Facebook, BBM, WhatsApp atau media sosial lainnya.

"Kalau tidak begitu, misalnya mereka di Facebook berteman dengan orang aneh atau penjahat seksual tentu berbahaya jika kita tidak menjadi teman di media sosial," katanya.

Bagi Lizzie, di masa kini medidik anak memang tantangan yang besar karena tantangan mengasuh anak tidak hanya datang dari dunia nyata, tapi juga dunia maya.

"Tidak ada kata terlambat bagi orang tua yang kini sudah telanjur tertinggal oleh anak di zaman modern ini. Orang tua tidak terlambat untuk belajar agar dapat memonitor anak yang telanjur kecanduan gadget," katanya. (skd)