Orang Tua Perlu Ketahui Kelainan Genital Sejak Dini

id anak, bayi

Orang Tua Perlu Ketahui Kelainan Genital Sejak Dini

Ilustrasi foto kegemukan pada anak. (healthwireblog.com)

Jakarta (antarasulteng.com) - Orangtua dihimbau agar mengenali dan memahami ragam kelainan genital pada anak laki-laki sejak dini.

"Orang awam banyak yang belum mengetahui bahwa gangguan pada anak tidak sedikit, termyata kelainan genetal pada anak terjadi pada 1 dari 250 kelahiran laki-laki," kata Prof. dr. Hadiarto Mangunnegoro, SpP(K), FCCP, Direktur RS Siloam ASRI dalam seminar media di Jakarta, Kamis.

"Bukan kelainan yang ecek-ecek, ini kelainan yang sangat serius esok hari," sambung dia.

Kelainan pada alat kelamin anak laki-laki sangat bervariasi, antara lain ukuran penis kecil (mikropenis), penis tidak muncul atau buried penis (umumnya karena tertutup lapisan lemak di bagian bawah perut), lubang kencing tidak normal, lubang terletak di bagian bawah (hipospadia) dan buah zakar (testis) yang tidak turun.

Namun, menurut Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU (K), Ahli Urologi RS Siloam ASRI, kelainan tersebut kurang diperhatikan karena mungkin bukan kelainan yang serius tidak menyebabkan kematian atau kecacatan yang menggangu kualitas hidup pada awalnya.

"Genital itu suatu hal yang tidak banyak diungkapkan apalagi orang timur sehingga yang terjadi disinformasi," kata dia.

Untuk mengetahui kelainan genital pada anak sejak dini, dokter Irfan menyarankan agar orang tua memeriksa anak mereka sejak awal kelahiran,

"Jangan cuma tanya jenis kelamin, tapi tanyakan juga kelengkapan genitalnya, seperti panjang penis, lokasi lubang kencing, bentuk penis, ada atau tidaknya testis pada kantung zakar," ujar dia.

Lebih lanjut dokter Irfan mengatakan saat memandikan anak orang tua disarankan untuk memeriksa genital anak. Selain itu, saat anak mulaiu menyadari ada yang berbeda dengan alat kelaminnya, orang tua diminta lebih peka.

"Saat memandikan anak biasanya dengan air hangat orang tua dapat meraba, kalau curiga tolong segera dibawa ke dokter," kata dokter Irfan.

"Yang penting tau dulu, karena kalau terlambat bisa berbahaya," tambah dia.(skd)