Palu, (antarasulteng.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan total impor Sulawesi Tengah selama April 2015 senilai 9,21 juta dolar AS atau menurun secara drastis sebesar 90,36 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah JB Priyono di Palu, Senin, mengatakan penurunan itu terjadi seiring berkurangnya permintaan barang eks luar negeri yang umumnya terkait proyek-proyek investasi.
Namun impor selama Januari hingga April 2015, terjadi peningkatan 104,95 juta dolar AS (457,10 persen) menjadi 127,91 juta dolar AS dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.
Dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang dengan Sulawesi Tengah mengalami surplus senilai 33,54 juta dolar AS selama Maret 2015 namun defisit senilai 74,23 juta dolar AS selama Januari-April 2015.
Priyono mengatakan selama April 2015, Sulawesi Tengah mengimpor bahan bakar mineral senilai 7,50 juta dolar AS, garam, belerang, dan kapur senilai 1,51 juta dolar AS, serta kendaraan dan bagiannya senilai 0,20 juta dolar AS.
"Barang-barang impor tersebut semua berasal dari Tiongkok yang kemungkinan besar berkaitan dengan pembuatan pabrik `smelter` di Kabupaten Morowali," ujarnya.
Sementara itu selama Januari hingga April 2015, impor Sulawesi Tengah didominasi dua komoditas utama yaitu mesin dan pesawat mekanik senilai 57,29 juta dolar AS (44,79 persen) dan mesin/peralatan listrik senilai 45,11 juta dolar AS (35,27 persen). Sementara itu, impor bahan bakar mineral relatif masih cukup tinggi yakni senilai 12,47 juta dolar AS.
Selama empat bulan di awal 2015, dominasi impor berasal dari lima negara meliputi Tiongkok (122,31 juta dolar AS), Filipina (2,30 juta dolar AS), Malaysia (1,35 juta dolar AS), Singapura (1,32 juta dolar AS), dan Korea Selatan (0,33 juta dolar AS).
Seluruh komoditas impor Sulawesi Tengah selama April 2015 dibongkar melalui Pelabuhan Poso senilai 9,21 juta dolar AS. Selama Januari-April 2015, kontribusi Poso mencapai 79,57 persen diikuti oleh Pelabuhan Pantoloan sebesar 17,58 persen dan Pelabuhan Luwuk sebesar 2,85 persen. (skd)
Berita Terkait
DjPb mencatat ekspor Sulteng triwulan satu 2024 capai 67 miliar dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 22:11 Wib
Kementan dorong Yordania buka akses pasar ekspor-investasi pertanian
Rabu, 1 Mei 2024 10:49 Wib
Kemendag dorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia
Sabtu, 20 April 2024 11:36 Wib
Kenertec Power System ekspor menara angin ke puluhan negara
Rabu, 27 Maret 2024 9:43 Wib
BPS: Migas dan non migas sumbang penurunan ekspor Februari 2024
Jumat, 15 Maret 2024 11:57 Wib
Kemenperin dorong industri perhiasan Indonesia berdaya saing global
Minggu, 10 Maret 2024 18:54 Wib
Bea Cukai Madura lepas ekspor serabut kelapa China
Selasa, 5 Maret 2024 9:04 Wib
Produsen furnitur Indonesia diharapkan tingkatkan nilai ekspor
Jumat, 1 Maret 2024 15:00 Wib