Maudy Koesnaedi: Bela Negara Lewat Budaya

id maudy, artis

Maudy Koesnaedi: Bela Negara Lewat Budaya

Maudy Koesnadi (ANTARA/Muhammad Adimaja)

Orang itu kan harus punya kesempatan buat membela negara dan bangsanya dengan semangat dan bakat yang mereka miliki
Jakarta (antarasulteng.com) - Aktris Maudy Koesnaedi menilai mencintai budaya dan tradisi sebagai cara mengagungkan dan membela Indonesia.

"Orang itu kan harus punya kesempatan buat membela negara dan bangsanya dengan semangat dan bakat yang mereka miliki," kata Maudy saat dijumpai di jumpa pers Teater Abang None Jakarta, Kamis.

Perempuan yang namanya meroket karena berperan sebagai Zaenab dalam serial televisi "Si Doel Anak Sekolahan" ini berpendapat membela negara tidak berarti melulu dari segi fisik namun dapat juga dengan cara mengangkat warisan budaya.

"Ini cara kami membela negara dari sisi budaya," kata dia.

Membela negara melalui budaya menurut dia mungkin tidak begitu terlihat karena umumnya bersifat sporadis.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana membentuk kader bela negara sebanyak 100 juta orang dalam 10 tahun untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan kader bela negara itu disiapkan mengingat permasalahan bangsa yang semakin banyak mulai dari serangan ideologi yang menghancurkan bangsa serta hal-hal yang membuat rasa cinta tanah air para generasi muda luntur.

Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Laksamana Pertama M Faizal mengatakan program bela Negara bagi setiap warga negara berusia 50 tahun ke bawah wajib ikut program itu, yang nantinya selama satu bulan akan digembleng pelatihan fisik dan psikis di markas tentara.

"Dalam Bela Negara tersebut akan dilaksanakan Rindam atau batalyon, yang kerja sama dengan kepala daerah dan TNI setempat dan tinggal di asrama," katanya.

Ditambahkan, program pelatihannya sudah membuat secara matang standardisasinya. Kami sudah buat standardisasi kurikulum, sudah digodok dan dirapatkan oleh kementerian lainnya. Ini akan dipakai untuk seterusnya di seluruh Indonesia. "Bentuk pendidikannya, fisik harus siap sehat, kuat, dengan berlatih; psikis adalah mental," katanya.