Realisasi Investasi Sulteng 2015 Rp12 Triliun

id investasi

Realisasi Investasi Sulteng 2015 Rp12 Triliun

Pemprov Sulteng Yakinkan Investor Korea Selatan Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Bunga Elim Somba dan Kepala BPMP2TSP Sulteng Shandra Tobondo memberikan penjelasan terhadap peluang berinvestasi di Sulteng kepada sejumlah pengusaha di Korea Selatan pada kegiatan "investment and business en

Hari ini Sulawesi Tengah masih di urutan pertama nilai investasi terbesar se Sulawesi
Palu,  (antarasulteng.com) - Realisasi investasi di Sulawesi Tengah pada 2015 mencapai Rp12 triliun, melampaui dari target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal yang hanya Rp10 triliun.

"BKPM memang belum mengeluarkan laporannya, tetapi hasil identifikasi dan pengendalian kami di lapangan sampai hari ini realisasi investasi kita sudah mencapai Rp12 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPM-P2TSPD) Christina Shandra Tobondi di Palu, Rabu.

Dia mengatakan investasi paling banyak dari sektor pembangunan pengolahan nikel di Morowali, selanjutnya pertanian, perhotelan, industri makanan dan jasa lainnya.

Shandra mengatakan pada triwulan III/2015, Sulawesi Tengah tercatat sebagai daerah paling tinggi nilai investasinya se pulau Sulawesi dan urutan sembilan se Indonesia dengan jumlah investasi sebanyak Rp8,7 triliun.

"Hari ini Sulawesi Tengah masih di urutan pertama nilai investasi terbesar se Sulawesi," katanya.

Pada 2014, Sulawesi Tengah juga berada di urutan pertama se Sulawesi dan urutan ketiga se Kawasan Timur Indonesia dengan jumlah investasi sebanyak Rp16,1 triliun.

"Untuk 2015 kita belum tahu apakah nanti kita tetap di urutan pertama se Sulawesi dan posisi ke berapa di Kawasan Timur Indonesia," katanya.

Shandra mengatakan jika dibanding 2014, realisasi investasi 2015 memang menurun karena sebagian besar perusahaan tahun ini sudah tahap produksi.

Pada 2014 sebanyak dua proyek besar yakni pembangunan kilang gas alam cair Donggi Senoro dan pembangunan PLTA Sulewana sehingga ikut mendongkrak tingginya jumlah investasi yang masuk ke daerah ini.

"Dua perusahaan itu sekarang sudah produksi," katanya.

Untuk target 2016 kata Shandra belum ditetapkan oleh BKPM dan diperkirakan baru akan ditetapkan pada rapat koordinasi nasional pada Februari 2016.