Kakorbrimob Polri Kunjungi Anggotanya Di Poso

id brimob

Kakorbrimob Polri Kunjungi Anggotanya Di Poso

Brigjen Pol Murad Ismail (antaranews)

Seorang komandan itu jangan cuma duduk manis saja di Jakarta, tapi bagaimana menyatu dengan anak-anaknya di lapangan untuk menanyakan kepada mereka apa yang ditemui dan dirasakan selama bertugas
Poso, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Kepala Korps (Kakor) Brimob Polri Brigjen Pol Murad Ismail yang baru beberapa hari memegang jabatan tersebut, mengunjungi Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah untuk melihat dari dekat aktivitas ribuan personel Brimob yang sedang bertugas memburu teroris dalam "Operasi Tinombala".

"Seorang komandan itu jangan cuma duduk manis saja di Jakarta, tapi bagaimana menyatu dengan anak-anaknya di lapangan untuk menanyakan kepada mereka apa yang ditemui dan dirasakan selama bertugas," kata Murad kepada wartawan di Poso, Kamis.

Brigjen Murad yang didampingi sejumlah petinggi Polda Sulteng itu, dilakukan untuk memantau dari dekat jalannya Operasi Tinombala untuk mengejar para teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah, pimpinan Lasjkar Mjahiddin Indonesia Timur.

Operasi Tinombala yang merupakan kelanjutan Operasi Camar Maleo yang berlangsung 9 Januari sampai 10 Maret 2016, itu melibatkan sekitar 2.400 personel Polri dan TNI.

Dalam kunjungann tersebut, Murad Ismail mendatangi seluruh pos komando taktis Operasi Tinombala yang dipimpin Wakapolda Sulteng Kombes Pol Leo Bna Lubis itu, yang tersebar di wilayah Poso Pesisir.

"Semoga kedatangan kami di sini menjadi spirit bagi anak-anak saya untuk mengejar teroris hingga tuntas," ucap Murad, berharap.

Dalam pelaksanaan Operasi Tinombala 2016, terdapat sedikitnya lima posko operasi yang telah dibangun dan ditempati secara bersama-sama oleh pasukan gabungan TNI dan Polri.

Ia berharap semua masyarakat Kabupaten Poso mendukung aparat keamanan dalam penumpasan kelompok sipil bersejenta jaringan Santoso.

"Kami berharap masyarakat membantu aparat dalam pengejaran kelompok teroris itu," tuturnya.

Pihak Polda Sulteng menyebutkan bahwa pengikut Santoso yang bersembunyi di Poso Pesisir dan sekitarnya saat ini berjumlah sekitar 45 orang, tiga di antaranya perempuan.

Seluruh anak buah Santoso itu diketahui telah berbai`at untuk ISIS.