ITS-UNAIR Dukung Kursus "Online" Gratis Indonesiax

id its

ITS-UNAIR Dukung Kursus "Online" Gratis Indonesiax

Ilustrasi (antaranews)

Kami menyambut baik kerja sama dengan IndonesiaX, karena ITS akan dapat 'mempromosikan' profesor secara gratis dan ITS juga bisa berperan mendorong kemajuan bangsa
Surabaya,  (antarasulteng.com) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mendukung kursus pendidikan secara "online" (daring atau dalam jaringan internet) dan gratis yang dikembangkan IndonesiaX melalui laman www.IndonesiaX.co.id.

"Kami menyambut baik kerja sama dengan IndonesiaX, karena ITS akan dapat 'mempromosikan' profesor secara gratis dan ITS juga bisa berperan mendorong kemajuan bangsa," kata Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc.ES PhD di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Rektorat ITS Surabaya, Kamis.

Dalam acara yang dihadiri Ketua Dewan Penasehat IndonesiaX Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA (mantan Mendikbud) dan CEO/Presdir IndonesiaX Lucyanna M Pandjaitan itu, ia menjelaskan IndonesiaX akan mendorong para profesor dan dosen ITS bisa mendunia.

Pandangan senada dikemukakan Wakil Rektor Unair Prof dr Djoko Santoso PhD Sp.PD K-GH FINASIM. "Kami mau bekerja sama dengan IndonesiaX karena kita memiliki visi yang sama yakni internasionalisasi melalui jaringan IndonesiaX," katanya.

Menurut dia, Prof Mohammad Nuh merupakan salah seorang anggota Majelis Wali Amanah (MWA) Unair yang memberikan amanat kepada Rektorat Unair untuk melakukan "internasionalisasi" Unair.

"Bahkan, Kemenristekdikti sekarang mendorong Unair untuk masuk dalam 500 universitas terkemuka di dunia, karena itu amanat itu 'connect' dengan IndonesiaX yang mengembangkan kursus pendidikan secara online dan gratis dengan jaringan universitas terkemuka di Indonesia dan dunia," katanya.

Selain itu, ia juga sepakat dengan ITS bahwa peran serta Unair dalam IndonesiaX akan secara tidak langsung dapat mencerdaskan bangsa. "Indonesia diprediksi akan menjadi negara besar keempat di dunia pada 2045, tentu Unair harus ikut berperan. Ini juga amal jariah kami," katanya.

Dalam kesempatan itu, CEO IndonesiaX Lucyanna M Panjaitan mengatakan IndonesiaX merangkul orang-orang terbaik dari Indonesia yang ada di universitas dan korporasi untuk berbagi pengetahuan kepada masyarakat luas yang tidak secara formal.

"Cara itu akan mendorong anak-anak bangsa yang tidak bisa menempuh studi di universitas terbaik di Indonesia atau bahkan tidak bisa bekerja pada industri terbaik di Indonesia akan memiliki akses belajar pada mereka semua," katanya didampingi Wakil Direktur IndonesiaX, Dean Jay Mathew.

Sejak diluncurkan pada 17-8-2015, IndonesiaX telah memiliki 40.000-an pembelajar dari 81 kota di Indonesia dan 1.265 kota di dunia yang seluruhnya mencapai 113 negara.

"Kami tidak menyaingi universitas, tapi justru bekerja sama, sebab universitas tetap memiliki kelebihan dalam hal praktikum dan laboratorium, sedangkan IndonesiaX lebih bersifat membagi ilmu secara video dan teks dalam sebuah laman yang bisa direkam dan diakses secara gratis," katanya.

Namun, pembelajar yang serius harus tetap "login" (mendaftar) untuk mendapatkan materi keilmuan pada setiap minggu dan juga bisa memiliki ilmu yang ingin dipelajari secara lintas-keilmuan, kemudian pada akhir pembelajaran akan ada ujian.

"Setelah ujian akan ditawari sertifikat. Kalau ingin diakui kompetensi, maka harus minta sertifikat dengan biaya Rp250.000 per-materi, namun jika hanya menambah wawasan tanpa sertifikat pun tidak masalah," katanya.

Secara terpisah, pembelajar IndonesiaX, Achmad Iqbal, dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya Malang, mengaku banyak mendapat manfaat dari kursus pendidikan ala IndonesiaX.

"Kalau di Universitas Brawijaya, saya hanya belajar ilmu hukum, tapi dengan IndonesiaX bisa belajar Hukum Telematika, Cyber Law, dan sebagainya dari akademisi yang pakar di bidangnya tanpa membayar sepeser pun. Saya cuma membayar Rp500.000 untuk dua sertifikat dari ujian Cyber Law dan Hukum Telematika," katanya.

Dalam kesempatan itu, ITS dan Unair siap "memberikan" profesor terbaik untuk "direkam" IndonesiaX. Misalnya, guru besar FK Unair yang ahli steam cell, atau guru besar kelautan/kemaritiman ITS, dan sebagainya.