Cegah Ternak Berkeliaran Jelang Gmt Di Palu

id ternak

Cegah Ternak Berkeliaran Jelang Gmt Di Palu

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah diminta dapat menerapkan secara tegas aturan tentang penertiban hewan ternak yang saat ini masih berkeliaran di beberapa ruas jalan di daerah tersebut.

"Pekan ini ada momen besar yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan dihadiri pejabat negara, daerah dan wisatawan mancanegara. Jangan sampai di saat tamu turun dari bandara menuju kota, tiba- tiba ada ternak yang halangi di jalan," kata anggota Komisi II DPRD Kota Palu, Ridwan H Basatu di Palu, Minggu.

Ridwan menyebut pemerintah setempat harus melakukan kontrol setiap saat di ruas - ruas jalan M. Yamin, Dewi Sartika, Abdurrahman Shaleh, dan beberapa ruas jalan lainnya di ponegoro yang cenderung dilalui oleh hewan ternak berupa sapi dan kambing.

Jika hewan ternak menyebrang atau melintas di ruas jalan utama saat tamu atau wisatawan yang berkeinginan menyaksikan GMT bertemu di jalan, maka hal itu sangat memalukan.

"Olehnya Pemkot Palu harus arahkan Satpol PP untuk tegas dalam menjalankan aturan, serta menertibkan hewan ternak saat dan jelang GMT demi citra daerah," ujarnya.

Dirinya juga meminta kerjasama masyarakat untuk tidak melepas hewan ternaknya, sehingga berkeliaran di ruas - ruas jalan utama yang dapat mengganggu lalulintas.

Desakan atas hal itu juga disampaikan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), yang duduk sebagai anggota komisi II di DPRD Kota Palu, Ratna Mayasasi Agan.

Rtana mengatakan jika masyarakat tidak di tindak secara tegas dan memberikan efek jera, maka hal itu akan terjadi secara berulang - ulang,di daerah tersebut.

"Kalau tidak dimulai dengan menindak secara tegas, serta memberikan efek jera. Maka hewan ternak akan terus berkeliaran di ruas - ruas jalan," katanya.

Tidak hanya soal ternak, dirinya juga mendesak kepada Dinas Kebersihan Kota Palu, untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan jelang dan pelaksanaan GMT, yang umumnya tamu berdatangan di Kota Palu, sebelum menuju daerah lainnya si Sulawesi Tengah.

"Sampah dan ternak ini sangat urgen, sangat sampai para tamu yang datang di Kota Palu melihat sampah bertebaran di mana- mana, sapi juga ikut menyebrang di ruas- ruas jalan," ujarnya.