Clinton Dan Trump Bersiap Dominasi "Super Tuesday"

id clinton

Clinton Dan Trump Bersiap Dominasi "Super Tuesday"

Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton. (REUTERS/Randall Hill) (.)

Purcellville, Amerika Serikat (antarasulteng.com) - Bakal calon presiden utama Partai Demokrat Hillary Clinton bertekad untuk unggul mutlak pada "Super Tuesday" yang merupakan hari paling menentukan dalam kalender penominasian presiden AS, sedangkan kubu Republik berjuang meloloskan calon utamanya yang kontroversial, Donald Trump.

Sekitar 24 jam sebelum "Super Tuesday", Clinton dan Trump berada pada posisi terkuat untuk memenangkan delegasi-delegasi 11 negara bagian, dalam Selasa Super itu, pada masing-masing pemilihan pendahuluan mereka.

Clinton yang mengalahkan Bernie Sanders di South Carolina Sabtu pekan lalu, semakin dekat menjadi calon presiden dari Demokrat pada 1 Maret ini, sedangkan Trump tengah menghadapi perlawanan sengit dari favorit arus utama, Marco Rubio.

"Selasa Super" tak pelak lagi menjadi batu ujian untuk Partai Republik, selain juga ujian bagi Rubio yang belakangan terus menyerang Trump, yakni apakah serangan senator berusia 44 tahun kepada Trump bakal mempengaruhi sikap pemilih.

"Kita tidak mencalonkan orang yang akan kalah," kata Rubio dalam kampanye di Purcellville, Virginia, seperti dikutip AFP.

Trump sering berpendirian aneh, mulai dengan menyebut imigran Meksiko sebagai pemerkosa, melarang muslim masuk ke AS, sampai terakhir menolak mengabaikan dukungan David Duke yang adalah pendukung supremasi kulit putih dan pernah memimpin Ku Klux Klan (KKK).

"Saya tak tahu yang Anda bicarakan. Anda tak menginginkan saya mengutuk kelompok yang tidak saya ketahui," kata Trump kepada program "State of the Union" CNN.

Pendapatnya ini dikritik luas di AS.

"Kita tidak boleh menjadi partai yang mencalonkan seseorang yang menolak mengutuk para pecinta supremasi kulit putih dan Ku Klux Klan," kata Rubio, yang dianggap paling mungkin mengalahkan Trump.

Dua bakal calon presiden Republik lainnya --Senator Ted Cruz dan Gubernur Ohio John Kasich-- juga mengkritik Trump.

Bahkan lawan Hillary Clinton di Demokrat, Bernie Sanders ikut mengecam Trump.

Seperti dilaporkan AFP, lewat Twitter, Sanders menulis pesan, "Presiden kulit hitam pertama Amerika tidak bisa dan tidak akan boleh digantikan oleh pemuja kebencian yang menolak mengutuk KKK."

Komentar Sanders di Twitter ini diretweet Hillary Clinton.

Trump balik menyerang para pengkritinya yang menuduh dia fasis dengan berkilah dalam program "Meet the Press" NBC; "Saya ingin menyampaikan kutipan-kutipan menarik. Hei, bukankah pernyataan saya itu mengundang perhatian kalian?"