300 Burung Ramaikan Lomba Burung Berkicau

id burung

300 Burung Ramaikan Lomba Burung Berkicau

Lomba burung berkicau yang diadakan oleh Pemkot Palu di gelanggang olahraga Taman Gor Kota Palu, Minggu (10/4). (antara foto/Muhammad Hajiji)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sebanyak 300 ekor burung berbagai jenis diikutkan dalam lomba burung berkicau yang digelar Tadulako Bird Club di gelanggang olahraga Taman Gor Kota Palu, Minggu.

Ketua panitia lomba burung berkicau Iwan Setiawan menyatakan burung-burung tersebut berasal dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Toli-Toli, Buol, Gorontalo, serta Kota Pasangkayu dan Polman, Sulawesi Barat.

Jenis-jenis burung yang unjuk suara merdu itu antara lain dari jenis murai batu, kacer, kenari lokal, cucak ijo, pleci, love bird, cendet, dan decu.

Lomba tersebut, kata Iwan, dibagi dalam empat kelas yaitu kelas diamond, gold star, dan kelas silver star serta kelas campuran yang setiap kelasnya menampilkan burung dengan jenis tertentu.

Misalkan, jelas dia, kelas diamond hanya dapat diikuti oleh jenis burung berkicau yaitu murai batu, cucak ijo, pleci, love bird dan kenari umum. Begitupla pada kelas gold star dan kelas silver star.

"Setiap kategori lomba diikuti oleh peserta dengan menampilkan burung berkicau yang telah diatur sesuai dengan standar kelasnya, artinya tidak semua jenis burung dapat tampil di semua kelas," jelasnya.

Penampilan setiap burung berkicau diberikan waktu kurang lebih 20 menit, dengan model penilaian meliputi lagu, volume dan gaya yang harus dimiliki atau ditampilkan oleh burung-burung tersebut untuk meraih poin terbanyak.

Pihaknya melibatkan Yayasan BnR Makassar sebagai juri pada lomba tersebut, yang dibantu oleh juri lokal guna menyukseskan lomba yang dihadiri Sekkot Palu Dharma Gunawan Mochtar dan Bupati Donggala Kasman Lassa.

"Panitia memakai juri standar nasional yaitu melibatkan Yayasan BnR sebagai juri, untuk menjaga netralitas dan menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," sebutnya.

Panitia menyediakan bonus sekitar Rp20 juta yang akan dibagi kepada pemenang di setiap kelas.

Menurut Iwan, lomba tersebut diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat serta menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap ekosistem burung untuk terus dilestarikan sebagai ciptaan yang memiliki keunikan dan kelebihan tertentu.

"Ini juga untuk promosi potensi wisata dan potensi Kota Palu kepada masyarakat luar yang hadir serta untuk menjalin silaturahmi antarsesama pecinta burung berkicau," katanya.

Terkait hal itu Sekkot Palu Dharma Gunawan Mochtar mengatakan bahwa Pemkot Palu mengapresiasi serta ikut menyukseskan lomba burung berkicau itu karena memiliki dampak yang sangat positif kepada masyarakat dan lingkungan kota.

"Pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini, namun kami berharap kegiatan ini dikemas lebih baik untuk dijadikan sebagai kegiatan nasional bahkan internasional dimana Kota Palu menjadi tuan rumah," ujarnya