Gubernur: Peserta Bimtek Diplomasi Budaya Jadi Agen Perdamaian

id gubernur

Gubernur: Peserta Bimtek Diplomasi Budaya Jadi Agen Perdamaian

Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi

Palu (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H Longki Djanggola, M.si, menyatakan peserta bimbingan teknis diplomasi budaya yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Universitas Tadulako Palu, harus menjadi agen perdamaian di daerahnya masing - masing.

Menurut gubernur, ke-100 peserta bimtek diplomasi budaya harus mewujudkan kedamaian di wilayah tempat tinggalnya masing-masing dan menjadi contoh dalam menyelesaikan dan menyikapi suatu problem dan dinamika yang terjadi.

"Saya harap kegiatan ini menghasilkan output yang maksimal di lapangan, yaitu peserta yang telah mengikuti bimtek diplomasi budaya dapat menjadi agen perdamaian di wilayahnya masing - masing," kata gubernur di Palu, Senin.

Keberadaan pemuda pemudi sebagai agen perdamaian di daerah-nya masing - masing di provinsi Sulawesi Tengah, sangat membantu pemerintah dalam pembinaan cara berfikir masyarakat.

Pemerintah memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan untuk memberikan atau melakukan pembangunan manusia secara maksimal di masyarakat, yang tidak melewati pendidikan formal.

Olehnya peran pemuda - pemudi di provinsi tersebut untuk turut serta membantu pemerintah dengan memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat, tentang nilai - nilai kemanusiaan dan perbedaan sangat berarti bagi pemerintah.

Bahkan pemerintah berharap peserta bimtek dapat membangun komunikasi atau berdiplomasi dengan baik di lapangan dalam menyikapi dinamika dan problem yang terjadi di masyarakat.

Terkait hal itu Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Najamuddin Ramli megatakan para peserta bimbingan teknis diplomasi budaya harus membudayakan sikap damai di daerah masing-masing.

"Tidak boleh tidak, setelah dibekali maka peserta memiliki kewajiban untuk mengaplikasikan materi dan teori yang telah didapatkan selama empat hari pada bimtek diplomasi budaya tersebut," ungkap Najamuddin Ramli di Palu, Minggu.

Pada pembukaan bimtek tersebut, Najamuddin mengatakan bahwa membudayakan damai atau menciptakan suasana yang rukun dan tenteram di masyarakat, dapat dilakukan dengan mengampanyekan nilai-nilai kemanusiaan yang berdampak pada pemahaman tentang perbedaan.

Bimtek diplomasi budaya melibatkan delapan komunitas yaitu komunitas Islam Poso, komunitas Kristen Poso, komunitas Hindu Bali, komunitas pemuda Tawaeli, komunitas pemuda-pemudi Kulawi, komunitas Kaili Tara, komunitas Nunu, dan komunitas Tavanjuka.

Selain itu juga melibatkan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta yang dilibatkan dalam bimtek tersebut yaitu Universitas Tadulako, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Universitas Muhammadiyah, Universitas Sintuvu Maroso Kabupaten Poso, dan Universitas Kristen Tentena.