26 Casis Akpol Polda Sulteng Gugur Riskes

id akpol

26 Casis Akpol Polda Sulteng Gugur Riskes

Ilustrasi (antaranews)

Jadi yang tersisa 17 casis yang dianggap Memenuhi Syarat (MS)
Palu,  (antarasulteng.com) - Sebanyak 26 Calon Siswa (Casis) Taruna Akademi Polisi dinyatakan gugur dalam pemeriksaan Kesehatan Pertama, Penerimaan Terpadu anggota Polri tahun 2016 di Polda Sulawesi Tengah.

Kepala Biro SDM Polda Sulteng, Kombes Pol Marzuki di Palu, Minggu, mengatakan jumlah tersebut terbagi dalam 24 casis Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dan 2 orang tidak hadir mengikuti Riskes pertama.

"Jadi yang tersisa 17 casis yang dianggap Memenuhi Syarat (MS)," ungkapnya.

Jumlah pendaftar Taruna Akpol sebanyak 48 Casis, lima casis sebelumnya telah gugur dalam Pemeriksaan Administrasi (Rikmim) tahap awal.

Riskes pertama dilaksanakan Sabtu (7/5) pagi yang bersamaan dengan Riskes Bintara Khusus yang pengumumannya dilakukan sekitar pukul 19.30 wita, Sabtu malam.

Ia merincikan untuk jumlah pendaftar Taruna Akpol sebanyak 48 orang, Brigadir Khusus 24 orang, Bintara Umum 1.481 orang dan Tamtama 429 orang.

Untuk penerimaan Polri sudah dilakukan secara terpadu selama dua tahun, ungkapnya.

Menurut Marzuki pelaksanaan tes tahun ini sekitar tiga bulan lamanya. Ia juga menekankan bahwa jangan sampai ada dokumen apapun dalam penerimaan terpadu kali ini yang dipalsukan karena hukumannya sangat berat.

Polda Sulteng sendiri memiliki kemampuan kuota untuk mengirimkan sebanyak 9 orang untuk pendidikan di Akpol Semarang, 4 Agustus 2016 mendatang.

Sebelumnya Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menekankan bahwa penerimaan Terpadu Polri 2016 kali ini harus bersih, transparan dan akuntabel. Sehingga ia berharap semua aturan untuk dijalankan bersama.

"Saya bertanggungjawab dunia akhirat, karena saya Kapolda Sekarang," ujarnya.

Ia berharap untuk penerimaan kali ini tidak ada istilah "bermain", karena kita akan menghasilkan polisi yang berkualitas di masa yang akan datang.

"Saya mohon dikawal dan dievaluasi oleh pengawas eksternal yang ada, karena kita akan dimintakan pertanggungjawaban oleh masyarakat dan Allah SWT," ucap Kapolda.