"Pergelaran tersebut berlangsung selama seminggu, dan menjadi gelaran budaya yang menarik perhatian masyarakat di sini," ujar Kepala Pensosbud KBRI di London, Heni Hamida, di London, Selasa.
Pementasan monolog Phaedra persembahan Theater Alive itu dibawakan seniman Australia, Brette Brown, dengan komposer musik Indonesia, Aris Daryono.
Monolog yang juga disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia, Hamzah Thayeb, itu berkisah seorang ibu yang jatuh cinta kepada anak angkatnya. Namun, cintanya itu tak kesempaian, dan akhirnya sang ibu bunuh diri.
Daryono meraih gelar doktor musik di York University dan tergabung dalam kelompok Gamelan di South Bank London. Kata dia, pelibatannya atas permintaan sutradara Andrew Visnevski dari Royal Academy of Dramatic Art, London.
"Saya
diminta berkolaborasi dengan aktor muda dari Australia, Brett
Brown. Saya ingin mencoba sesuatu yang baru dalam monolog yang
berlangsung selama satu jam," katanya.
"Saya gabungkan gamelan dengan cello, mengekspos unsur musikal gamelan dan musik klasik barat, diatonis dengan slendro dan pelog gamelan, dan juga mengekplorasi bunyi antara gamelan dan cello dan vocal," ujar Daryono. (H-ZG)
"Saya gabungkan gamelan dengan cello, mengekspos unsur musikal gamelan dan musik klasik barat, diatonis dengan slendro dan pelog gamelan, dan juga mengekplorasi bunyi antara gamelan dan cello dan vocal," ujar Daryono. (H-ZG)