Harga Ikan Segar Di Tolitoli Naik 100 Persen

id ikan

Harga Ikan Segar Di Tolitoli Naik 100 Persen

Ikan Bandeng (antaranews)

Ikan yang biasanya dijual dengan harga Rp10.000, kini naik menjadi Rp20.000. Semua jenis ikan mengalami kenaikan harga sampai 100 persen
Tolitoli,  (antarasulteng.com) - Harga ikan segar di Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah, sejak sepekan terakhir naik hingga dua kali lipat karena menurunnya aktivitas nelayan sehubungan dengan awal bulan Ramadan 2016.

"Ikan yang biasanya dijual dengan harga Rp10.000, kini naik menjadi Rp20.000. Semua jenis ikan mengalami kenaikan harga sampai 100 persen," kata Amir (35), salah seorang pedagang ikan di Jalan Baru, Kelurahan Sidoarjo, Tolitoli, Minggu.

Menurut dia, kenaikan harga ikan dipicu oleh menurunnya pasokan dari pemancing tradisional, sementara hasil tangkapan ikan kapal besar kebanyakan disuplai untuk memenuhi kebutuhan wilayah lain seperti Kota Palu dan Kota Makassar.

Sementara itu para pedagang mengaku kenaikan harga ikan cukup menekan daya beli masyarakat sehingga kebanyakan masyarakat lebih memilih membeli ayam potong dan telur sebagai menu sahur dan berbuka puasa.

"Meskipun harga telur naik dari Rp1.000 menjadi Rp1.500 dan ayam potong ukuran sedang dari Rp40 ribu menjadi Rp60 ribu, namun kebanyakan warga lebih memilihnya dibandingkan ikan,? ungkap Ruslan (42), pedagang ikan lainnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tolitoli Hardiyan Saad mengatakan kenaikan harga ikan segar dipicu oleh berkurangnya aktifitas laut pemancing tradisional saat memasuki Ramadan dimana sebagian besar dari mereka lebih memilih menghabiskan awal Ramadan dengan beristirahat.

Biasanya, kata dia, aktifitas pemancing tradisional akan kembali normal di hari keenam dan ketujuh Ramadan dan puncaknya terjadi saat mendekati perayaan Idul Fitri.

"Kebanyakan nelayan kita beragama islam, terkadang pada awal Ramadan mereka libur melaut, namun ini tidak akan berlangsung lama, apalagi memancing merupakan salah satu sumber penghasilan utama mereka dalam menopang prekonomian keluarga," kata Hardiyan.

Dia berharap setelah aktifitas pemancing tradisional normal, harga ikan di wilayah Tolitoli juga kembali normal.

Pada Tahun 2015, secara keseluruhan hasil tangkapan ikan di wilayah Tolitoli mencapai 62.000 ton. Sebanyak 61.000 ton di antaranya dijual di pasar lokal Sulawesi Tengah, sementara sisanya diantarpulaukan.

Sesuai dengan aturan setiap kilo ikan dikenakan retribusi Rp200 rupiah. Adapun menurutnya jenisnya, ikan yang dikenakan retribusi dan pemasarannya dilakukan antarpulau yakni jenis ikan tuna, tongkol dan deho.

Untuk memastikan pemasarannya telah dikenakan retribusi, setiap aktifitas pengiriman ikan harus dilengkapi surat keterangan asal (SKA). Jika pelaku bisnis tidak mengantongi surat tersebut maka pengirimannya dianggap illegal dan dapat dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Hardiyan mengakui produksi ikan di wilayah kerjanya 2015 lalu tidak menetap, hal itu tergantung cuaca, jika terjadi cuaca buruk maka hasil tangkapan nelayan menurun.