Padang (antarasulteng.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya warga Solo, tetap tenang
menjalankan ibadah puasa setelah ledakan bom terjadi di Markas
Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Solo pada Selasa pagi, sehari
menjelang Idul Fitri.
"Saya telepon dan aparat sudah bisa mengendalikan keadaan yang ada
dan kita berharap masyarakat tenang tetapi juga waspada karena besok
kita sudah masuk ke hari raya Idul Fitri," katanya saat menyampaikan
konferensi pers di Hotel Grand Inna Muara, Kota Padang.
Kepala Negara juga meminta masyarakat tidak takut menghadapi teror.
"Sekali lagi kita mengharap masyarakat tetap tenang menjalankan
ibadah terakhir puasa hari ini dengan khusyuk," ujar Presiden.
Presiden
menyatakan dia sudah memerintahkan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti
mengusut tuntas jaringan pelaku serangan bom tersebut dan menangkapnya.
Jokowi
juga menegaskan rencana kunjungan kerja dan silaturahim ke Solo dan
Yogyakarta pada 6-9 Juli 2016 akan tetap berjalan esuai rencana.
Presiden sedang melakukan kunjungan kerja di Padang. Selama
kunjungan Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo membagikan ribuan
paket bahan makanan pokok kepada warga kurang mampu di kota itu.
Presiden juga menyampaikan keprihatinan atas serangan bom di Madinah dan menilai hal itu tidak dapat ditolerir.
"Atas nama rakyat Indonesia saya menyampaikan rasa duka dan yang
sangat mendalam bagi para korban keluarga dan kepada pemerintah kerajaan
Saudi Arabia," kata Presiden disela-sela kunjungannya di Padang,
Selasa.
Kepala Negara mengatakan aksi kekerasan dalam bentuk apapun sangat ditentang oleh Indonesia.
"Sekali lagi kita menentang aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan," kata Presiden.
Presiden mencatat ada sejumlah serangan dan aksi kekerasan seperti
yang terjadi di Turki, Bangladesh, Baghdad dan kemudian Madinah.
Atas sejumlah serangan itu, Presiden menilai tindakan tersebut tidak dapat ditolerir.
Sementara itu mengenai serangan bunuh diri di Mapolresta Solo,
Presiden mengatakan masih menunggu laporan lengkap atas peristiwa
tersebut.
Presiden Minta Masyarakat Tenang
"Sekali lagi kita menentang aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan," kata Presiden.