Presiden Minta Masyarakat Tenang

id presiden

Presiden Minta Masyarakat Tenang

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/HO/Setpres/ama/16) (.)

"Sekali lagi kita menentang aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan," kata Presiden.
Padang (antarasulteng.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya warga Solo, tetap tenang menjalankan ibadah puasa setelah ledakan bom terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Solo pada Selasa pagi, sehari menjelang Idul Fitri.

"Saya telepon dan aparat sudah bisa mengendalikan keadaan yang ada dan kita berharap masyarakat tenang tetapi juga waspada karena besok kita sudah masuk ke hari raya Idul Fitri," katanya saat menyampaikan konferensi pers di Hotel Grand Inna Muara, Kota Padang.

Kepala Negara juga meminta masyarakat tidak takut menghadapi teror.

"Sekali lagi kita mengharap masyarakat tetap tenang menjalankan ibadah terakhir puasa hari ini dengan khusyuk," ujar Presiden.

Presiden menyatakan dia sudah memerintahkan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengusut tuntas jaringan pelaku serangan bom tersebut dan menangkapnya.

Jokowi juga menegaskan rencana kunjungan kerja dan silaturahim ke Solo dan Yogyakarta pada 6-9 Juli 2016 akan tetap berjalan esuai rencana.

Presiden sedang melakukan kunjungan kerja di Padang. Selama kunjungan Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo membagikan ribuan paket bahan makanan pokok kepada warga kurang mampu di kota itu.

Presiden juga menyampaikan keprihatinan atas serangan bom di Madinah dan menilai hal itu tidak dapat ditolerir.

"Atas nama rakyat Indonesia saya menyampaikan rasa duka dan yang sangat mendalam bagi para korban keluarga dan kepada pemerintah kerajaan Saudi Arabia," kata Presiden disela-sela kunjungannya di Padang, Selasa.

Kepala Negara mengatakan aksi kekerasan dalam bentuk apapun sangat ditentang oleh Indonesia.

"Sekali lagi kita menentang aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan," kata Presiden.

Presiden mencatat ada sejumlah serangan dan aksi kekerasan seperti yang terjadi di Turki, Bangladesh, Baghdad dan kemudian Madinah.

Atas sejumlah serangan itu, Presiden menilai tindakan tersebut tidak dapat ditolerir.

Sementara itu mengenai serangan bunuh diri di Mapolresta Solo, Presiden mengatakan masih menunggu laporan lengkap atas peristiwa tersebut.