Lebaran 2016 - Omzet Penjual Daging Sapi Gorontalo Utara Meningkat

id daging

Lebaran 2016 - Omzet Penjual Daging Sapi Gorontalo Utara Meningkat

Ilustrasi (antaranews)

Gorontalo,  (antarasulteng.com) - Omzet Penjual daging sapi di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meningkat drastis sejak H-1 jelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.

Kun Lakoro, salah satu pemilik tempat pemotongan hewan di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Rabu di Gorontalo mengaku, hingga dini hari pembeli terus berdatangan.

Ia sendiri sepanjang Selasa (5/7) sudah memotong 7 ekor sapi, yang biasanya hanya memotong 2 ekor sapi per hari, khususnya di hari pasar Senin, Kamis dan Sabtu.

Meski pembeli meningkat drastis, Kun mengaku tidak menaikkan harga daging yang bertahan Rp100 ribu per kilo gram, kecuali harga tulang sapi yang naik dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per kilo gram.

Ia sendiri menjamin, pembeli sangat beruntung sebab dapat membeli daging sapi segar yang ia yakini layak konsumsi dan aman dari bakteri antraks.

Kun mengaku secara intensif mendapat pengawasan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo Utara, untuk memeriksa ternak sapi yang akan disembelih agar benar-benar aman dan layak konsumsi.

Suleman, pedagang daging sapi lainnya di Desa Mootinelo mengaku, sengaja menaikkan harga daging sebab ternak sapi ikut naik. Jika sebelumnya, harga ternak sapi berada di kisaran Rp6,5 juta per ekor bobot 50 kilo gram, kini naik di kisaran Rp7 juta per ekor.

Ia menaikkan harga daging sapi menjadi Rp110 ribu per kilo gram dan hingga Rabu dini hari, pembeli terus berdatangan.

Ia mengaku, akan menghentikan penjualan sekitar pukul 3 dini hari, agar bisa beristirahat menyambut hari raya lebaran. "Penjualan akan dibuka lagi pada Rabu siang," ujar Suleman.

Kebanyakan pembeli daging sapi kata Suleman, berasal dari Kecamatan Kwandang, Tomilito dan Anggrek sebab rata-rata tempat pemotongan hewan atau lokasi penjualan daging sapi berada di kompleks pasar tradisional Moluo dan Molingkapoto di Kecamatan Kwandang