DKP Sulteng Lanjutkan Pembangunan Rumah Ikan

id atjo

DKP Sulteng Lanjutkan Pembangunan Rumah Ikan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Dr Ir H Hasanuddin Atjo, MP sedang memberikan keterangan pers. (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Palu,  (antarasulteng.com) - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah melanjutkan program konservasi melalui pembangunan rumah ikan (fish home) dalam upaya memulihkan terumbu karang serta populasi ikan di lokasi-lokasi yang terumbu karangnya sudah rusak.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo mengatakan di Palu, Sabtu pembangunan rumah ikan ini telah dimulai pada 2008 dan kini telah mulai memberikan hasil yang nyata dimana terumbu karang mulai terbentuk dan ikan-ikan mulai bersarang dan berkembangbiak di dalamnya.

Ada dua jenis rumah ikan yang dibangun DKP Sulteng dalam program konservasi ini yakni pembuatan rumah ikan berkonstruksi beton yang orientasinya adalah memulihkan terumbu karang yang sudah rusak dan menjadi tempat berkembangbiaknya ikan-ikan karang dan ikan hias yang bernilai ekonomi tinggi.

Selain itu ada pula pemasangan rumah ikan yang terbuat dari partisi-partisi plastik yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi semacam apartemen bagi ikan-ikan untuk berlindung dan berkembang biak.

Kepala Bidang Kelautan DKP Sulteng Yunber Bamba menyebutkan pada 2016 ini pihaknya akan menyebarkan rumah ikan di lima titik di beberapa kabupaten di Sulteng. Rumah ikan itu terbuat dari beton yang dibentuk sedemikian rupa dengan lubang-lubang yang akan menjadai tempat bersaran ikan dan tumbuhnya karang-karang baru.

"Kalau ini terealisasi, maka di seluruh Sulteng akan ada lebi hdari 50 titik rumah ikan yang sudah dibangun," katanya.

Sedangkan apartemen ikan yang terbuat dari plastik, kata Kabid Perikanan Tangkap DKP Sulteng Johanis Riga, tahun ini akan dibangun pada dua lokasi sehingga tahun ini sudah akan ada enam lokasi apartemen ikan di seluruh Sulteng.

Lokasi penempatan rumah ikan dan apartemen ikan itu dipilih pada daerah-daerah yang terumbu karangnya sudah rusak. Dengan hadirnya rumah ikan itu, ikan-ikan terutama ikan karang dan ikan hias bernilai ekonomi tinggi akan kembali berlingusng dan berkembangbiak di lokasi tersebut, kata Yohanis Riga.

Hasanuddin Atjo mengatakan pembangunan rumah ikan ini diharapkan membantu menyejahterakan nelayan dan masyarakat pesisir, yakni sejahtera secara ekonomi, sosial dan lingkungan.

Program pembangunan rumah ikan ini, katanya, akan menciptakan lingkungan untuk tempat berlindung dan berkembangbiaknya ikan karena di lokasi itu akan tumbuh karang-karang baru.

Dalam praktiknya, nelayan sekitar hanya dibolehkan memancing atau mengambil ikan pada radius satu kilometer dari lokasi tersebut.

Logikanya adalah bila ikan-ikan yang berlindung di rumah ikan tersebut sudah berkembangbiak, maka ikan-ikan yang sudah dewasa akan keluar dari situ dan ikan-ikan dewasa itulah yang akan menjadi bagian nelayan untuk ditangkap, ujarnya.

DKP Sulteng akan mengintensifkan peran kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) perikanan dan kelautan untuk mengawal program ini agar mencapai target yang diharapkan.

Dari rekaman bawah laut pada beberapa rumah ikan yang sudah dibangun beberapa tahun lalu tampak jelas bahwa lokasi-lokasi itu sudah dihuni oleh banyak ikan karang yang berukuran besar dan berbagai jenis ikan hias yang tidak lama lagi akan menjadi sumber pendapatan nelayan setempat.