Air terjun Parigi Mpuu, Pesona Yang Belum Terkuak

id Parimo

Air terjun Parigi Mpuu, Pesona Yang Belum Terkuak

Bupati dan rombongan di lokasi air terjun Parigi Mpuu, Senin (1/8) (Antrasulteng.com/Jeprin)

Pemkb akan bangun jalan ke air terjun Parigi Mpuu sepanjang 2 km dan lebar 7 meter
Parigi (antarasulteng.com) - Di tengah padatnya jadwal kegiatan dinas, Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu masih sempat meluangkan waktu meninjau lokasi wisata air terjun di Desa Parigi Mpuu, Kecamatan Parigi Barat, Senin (1/8).

Didampingi sejumlah pimpinan SKPD, orang nomor satu di Kabupaten Parimo itu melihat dari dekat lokasi wisata yang disebut "Salonjong Ntaniki". Semua terkagum-kagum akan pesona obyek wisata itu.

Menuju ke tempat ini tidak mudah, butuh sedikit perjuangan,karena selain jalan yang menanjak dan berbatu, pengunjung hanya dapat menggunakan kendaraan roda dua.

Bupati memilih dibonceng sepeda motor trail milik Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Irfan Lamalindu ST MM. Jarak tempuh ke lokasi air terjun ini dari Desa Parigi Mpuu kurang lebih dua kilometer. Jika berjalan kaki bisa sekitar 90 menit.

"Kalau biasanya saya dari rumah ke kebun dekat air terjun itu, sekitar satu jam setengah," kata Jarfin, salah satu anggota dewan adat Desa Parigi Mpuu yang ikut bersama rombongan bupati.

Lokasi air terjun ini cukup menarik untuk dikunjungi. Debit air yang mengalir di antara bebatuan sangat deras sehingga menambah keindahannya. Namun ke depan pemerintah daerah perlu memikirkan untuk merintis jalan yang lebih baik sehingga semua pengunjung bisa dengan mudah sampai ke lokasi itu.

Usai peninjauan, Bupati Samsurizal memerintahkan Kadis PU untuk membuka akses jalan sepanjang 2 km ke lokasi air terjun itu. Namun, sebelum jalan itu dibuka, bupati meminta pemerintah desa agar memusyawarahkan dengan warga agar pembukaan jalan itu tidak ada lahan warga yang harus dibebaskan.
"Pemerintah daerah siap bangunkan jalan sepanjang 2 km, tapi silahkan pemerintah desa musyawarahkan dulu dengan warga agar jangan sampai pembukaan jalan itu harus ada lahan yang dibebaskan. Karena kalau ada lahan yang dibebaskan prosesnya akan panjang," kata Samsurizal.

"Pemerintah daerah akan membangunkan jalan dengan lebar sekitar 7 meter hingga mendekati lokasi permandian air terjun, dilengkapi tempat parkir. Selebihnya tangga tangga turun menuju ke air terjun bisa dibangun oleh pemerintah desa. Ini juga bisa menjadi PAD desa," ujarnya.

Dinas PU Parimo telah menginventarisasi kebutuhan penunjang menuju ke lokasi obyek wisata itu, di antaranya 5 unit  plat deker ditambah pembangunan jembatan sebanyak 2 unit.