Pantai Kaluku Tarik Minat Wisatawan Berkemah

id Pantai Kaluku, Donggala, wisata

Pantai Kaluku Tarik Minat Wisatawan Berkemah

Anak-anak dari Desa Limboro, Donggala, asyik bermain di Pantai Kaluku jelang matahari terbenam, menjadi pemandangan menarik bagi setiap pengunjung. (adha nadjemuddin)

"Saya tidak membayangkan harus ada bule di sini. Kunjungan orang lokal saja sudah sangat membantu kami,"
Palu (antarasulteng.com) - Pantai Kaluku di Desa Limboro, Donggala, Sulawesi Tengah menjadi tempat pilihan terbaru bagi masyarakat di daerah ini untuk berkemah pada malam hari.

Menurut Ketua Kelompok Kelompok Sadar Wisata Desa Limboro Erlan, di Pantai Kaluku, Minggu, tidak kurang dari 30 sampai 50 tenda setiap Sabtu malam berjejer di tepi pantai itu.

Mereka menghabiskan malam dengan saling bercanda bersama teman-teman dan keluarga dalam nuansa pasir pantai putih, halus dan balutan pohon kelapa yang berjejer dari ujung ke ujung pantai.

Sebagian di antara pengunjung baru tiba di pantai itu Sabtu (6/8) malam. Ada yang mengendarai sepeda motor dengan membawa ransel dan gitar. Ada pula yang mengendarai mobil.

"Kami punya data orang-orang yang menginap di sini karena setiap yang menginap harus kami data. Setiap Sabtu malam pasti ramai tidak kurang dari 30 sampai 50 tenda," kata Erlan lagi.

Nama Pantai Kaluku itu terinspirasi dari jejeran kelapa yang tumbuh di tepi pantai itu. Kaluku dalam bahasa daerah Kaili artinya kelapa.

Kelompok Sadar Wisata Desa Limboro membangun tempat wisata itu pada awal 2015 atas dorongan salah seorang kader Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3) Kemenpora RI Moh Syukur.

Syukur menggalang bersama pemuda dan masyarakat setempat membuka lokasi wisata itu.

Selanjutnya, untuk memperkenalkan dunia luar atas pesona lokasi itu, kelompok sadar wisata tersebut menggelar berbagai kegiatan seperti lomba voli pantai.

"Saya sendiri tidak membayangkan tempat ini seramai seperti sekarang," kata Erlan pula.

Kondisi itu bagi Erlan sudah cukup membanggakan karena ekonomi masyarakat sekitar terbantu dengan banyak kunjungan terutama Sabtu dan Minggu.

"Masyarakat di sini sudah bisa jual pisang goreng dan itu laris," katanya lagi.

Belasan kios dan tenda yang menjajakan aneka makanan dan minuman berjejer di lokasi wisata itu. Mereka bisa meraup rupiah dari para pengunjung.

Keamanan kawasan wisata itu ditangani sendiri oleh pemuda setempat.

Jarak Pantai Kaluku dengan permukiman warga sekitar lima kilometer.

Lokasi wisata yang dibalut dengan jejeran pohon kelapa, batu-batu karang, pasir pantai yang putih dan panorama matahari tenggelam di atas Selat Makasaar itu menambah daya tarik orang berkunjung ke tempat itu.

"Saya tidak membayangkan harus ada bule di sini. Kunjungan orang lokal saja sudah sangat membantu kami," katanya pula.

Pengelola saat ini tidak memungut retribusi parkir, namun mereka tetap menyediakan tempat parkir yang representatif dan aman.

Pengelola juga menyediakan toilet, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir, dan untuk kenyamanan pengunjung pengelola menyediakan sejumlah ayunan dan lapangan voli pantai.***