Penambang Emas Di Dongi Dongi Makin Banyak

id dongi

Penambang Emas Di Dongi Dongi Makin Banyak

Suasana penambangan emas oleh masyarakat di wilayah Dongi Dongi, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (antara foto/anas masa)

Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena petugas kami di lapangan sangat terbatas
Palu,  (antarasulteng.com) - Penambang emas ilegal di wilayah Dongi Dongi Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah bertambah banyak dan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu terkendala anggaran penertiban yang sudah habis.

Sejak petugas ditarik dari lokasi akhir Juli 2016, berdasarkan informasi hingga Selasa ini, para penambang yang datang bari berbagai daerah di dalam maupun luar wilayah Sulteng langsung menerobos kembali masuk menambang di lokasi penambangan emas yang telah ditutup pemerintah pada 29 Maret 2016.

Awalnya hanya ratusan penambang, tetapi saat ini sudah mencapai ribuan orang.

Informasi dari masyarakat sekitar tambang, jumlah penambang sekarang ini diperkirakan mencapai 10.000 orang.

Para penambang datang dari berbagai daerah di luar Sulteng, seperti Sulut, Gorontalo, Sulsel, Sulbar, Kaltim, dan Pulau Jawa.

Tenda-tenda penambang maupun pedagang makanan/minuman dan keperluan lainnya terlihat menjamur di lokasi areal penambangan emas Dongi Dongi itu.

Begitupula di sepanjang jalan poros Palu-Napu di wilayah Dongi Dongi, terutama pintu masuk ke lokasi tambang, kini banyak bermunculan warung-warung makan/minum dan sembako.

Kondisinya sudah sama seperti sebelum lokasi tambang emas tersebut ditutup pemerintah akhir Maret 2016 lalu.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena petugas kami di lapangan sangat terbatas," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Ir Sudayatna MSc.

Dia menegaskan semua kebutuhan dana untuk biaya operasional di lapangan mulai dari penertiban maupun setelah penertiban, seluruhnya ditanggung oleh pihak TNLL.

Namun, sejak TNLL sudah kehabisan dana sehingga tidak bisa lagi membiayai petugas yang menjaga lokasi itu, dan petugas akhirnya ditarik kembali oleh kesatuan mereka.

Menurutnya, saat ini terpaksa yang berjaga hanyalah petugas Polhut TNLL dengan jumlah sangat terbatas.

Setelah petugas Polhut TNLL di lapangan jumlahnya terbatas dan aparat keamanan sudah ditarik dari lokasi, membuka kesempatan bagi para penambang kembali masuk dan menambang di wilayah tersebut.

Sudayatna menegaskan, tambang emas Dongi-Dongi yang berada di dalam kawasan TNLL itu, tetap ditutup untuk kegiatan menambang.

Pihaknya, kata dia lagi, sedang berusaha untuk memperjuangkan mendapatkan dukungan anggaran dari pusat.

"Saya juga sudah sampaikan kepada pak Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan beliau telah berjanji akan mencarikan jalan keluarnya," katanya pula.