Pemerintah Bahas Rencana Teknis Jalur Ka Sulteng

id kereta

Pemerintah Bahas Rencana Teknis Jalur Ka Sulteng

Ilustrasi--Jalur real kereta api (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Dinas Perhubungan bersama Kementerian Perhubungan telah membahas dan menyosialisasikan rencana teknis studi kelayakan serta pembangunan jalur kereta api di Sulawesi Tengah di Palu, Kamis.

Pertemuan yang berlangsung dua hari tersebut membahas pembangunan jaringan kereta api di Sulawesi Tengah yang dibagi dalam empat jalur, yakni Pasangkayu-Palu-Parigi, jalur Moutong-Parigi, jalur Parigi-Poso dan jalur Poso-Malili, kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah Haris Rengga di Palu, Kamis malam.

Diamengatakan, dua jalur lagi belum tuntas dibahas yakni jalur Poso-Malili dan jalur Moutong-Parigi.

"Dua jalur sudah selesai dibahas yakni Pasangkayu-Donggala-Palu-Parigi dan jalur Parigi-Poso," katanya.

Rencananya pembahasan akan dilanjutkan lagi Jumat pagi.

Haris mengatakan, pembahasan pembangunan jaringan perkeretapian tersebut perlu konsentrasi karena sudah terkait teknis sehingga harus diikuti secara kontinu.

Pembangunan jaringan kereta api di Sulawesi Tengah itu rencananya akan dilaksanakan sampai 2030.

Rencana jalur pembangunan kereta api tersebut kata Haris, antara lain meliputi jenis, potensi dan kuantitas angkutannya. Jika itu berupa barang dan untuk penumpang harus diketahui titik-titik berkumpulnya penumpang sehingga diketahui titik pembangunan stasiunnya.

Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hidayat Lamakarate mengatakan untuk menyukseskan pembangunan jalur kereta api tersebut perlu kerjasama semua pihak baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan masyarakat.

Hidayat mengatakan pemerintah Sulawesi Tengah menyambut baik rencana tersebut mengingat angkutan kereta merupakan moda transportasi alternatif yang aman, hemat energi dan ramah lingkungan sehingga berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah.

Menurut Hidayat, pembangunan jaringan kereta api selain memberi manfaat dalam memenuhi proses produksi dan angkutan massal, juga dapat mengurangi tingkat kecelakaan dan kerusakan jalan raya serta mengurangi pemakaian energi dalam jumlah besar.