Pemkab Banggai Realisasikan Mou Pengadaan Beras

id beras

Pemkab Banggai Realisasikan Mou Pengadaan Beras

Seorang pekerja membongkar beras di Gudang Bulog untuk didistribusikan kepada warga miskin. (ANTARA)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemkab Banggai, Sulawesi Tengah, mulai merealisasikan pengadaan beras sebesar 10 persen dari total hasil panen petani di daerah itu untuk dijual kepada Bulog guna memenuhi target pengadaan pangan stok nasional 2016.

"MoU (nota kesepahaman) penjualan beras petani sebanyak 10 persen dari hasil produksi petani yang ditandatangi enam bupati penghasil beras beberapa waktu lalu, sudah mulai direalisasikan di Banggai," kata Kepala Bulog Sub Divisi Regional Luwuk, Abdul Gani B Karnae yang dihubungi, Rabu.

Ia mengatakan bahwa meski realisasi penjualan masih kecil, tetapi cukup membantu pengadaan beras untuk kebutuhan stok nasional di daerah itu yang ditargetkan sebesar 12.000 ton.

Hingga kini, kata dia, realisasi pengadaan beras di Kabupten Banggai baru berkisar 1.735 dari target yang ditetapkan Perum Bulog sebanyak 12.000 ton musim panen (MP) 2016 ini.

Meski realisasi baru sekitar 13,88 persen, Yusri tetap optimistis target bisa tercapai karena panen raya berikutnya akan berlangsung pada Oktober-November mendatang.

Saat panen raya tersebut, ia yakin pengadaan akan meningkat sesuai dengan ditargetkan, katanya.

Pemkab Banggai telah menandatangani MoU penjualan beras 10 persen dari hasil panen petani untuk mendukung kegiatan pengadaan beras nasional yang dilakukan Bulog setempat.

"Kita berhara pada saat panen raya nanti, MoU 10 persen tersebut bisa terpenuhi," katanya.

Soal harga beras di pasaran setempat, menurut Gani, masih stabil berkisar Rp9.000an/kg.

Sementara harga beras di tingkat penggilingan di wilayah itu saat ini masih di atas HPP. Harga pantokan pembelian pemerintah sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015 ditetpkan sebesar Rp7.300/kg.

Sedangkan harga beras di tingkat penggilingan hingga kini berkisar Rp8.300/kg.