SD Alkhairat Terpencil Gianang Butuh Penambahan Gedung

id sekolah

SD Alkhairat Terpencil Gianang Butuh Penambahan Gedung

Ilustrasi--Siswa belajar di teras sekolah (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sekolah Dasar Alkhairaat di Desa Gianang, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong sangat membutuhkan penambahan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar.

Kepala sekolah SD Alkhairaat Gianang, Aslam saat dihubungi dari Palu, Rabu mengatakan bahwa saat ini proses pembelajaran dilaksanakan di teras sekolah. Hal itu dikarenakan empat ruang kelas yang ada, tidak mampu lagi menampung siswa sebanyak 344 orang.

"Atas kondisi ini, kami berharap pemerintah kabupaten, bisa menambahkan 5 ruang kelas," katanya.

Akram menuturkan, saat ini empat ruang kelas yang ada digunakan untuk pembelajaran kelas 1 sampai kelas 4. Sementara untuk kelas 5 dan kelas 6, pihaknya meminjam bangunan tempat pengajian anak (TPA) dan memanfaatkan teras sekolah.

Selain itu kata Aslam, SD Alkhairaat hanya memiliki dua orang guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan dibantu 12 orang tenaga honorer berijzah SMA.

"Ada juga tambahan satu orang guru dari program sarjana mengajar di daerah terpencil, tertinggal dan terluar (3T) yang ditugaskan selama 1 tahun," tuturnya.

Aslam juga menyampaikan bahwa pihaknya telah membuka kelas jauh yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari sekolah induk dengan melewati pegununungan.

"SD Alkhairat Terpencil Gianang harus buka kelas jauh karena kebutuhan yang mendesak, atas dukungan UPTD Pendidikan Pak Nurjamil, kami buka SDK Ogopuyo yang jumlah siswanya 142 orang," ungkapnya.

Menurut Aslam, pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan buta aksara, sehingga dilakukan pembagian guru kelas agar tidak ada anak yang tidak bersekolah.

Aslam juga mengakui bahwa kondisi SD Alkhairaat Gianang yang berjarak 18 kilometer dari jalan trans Sulawesi, masih banyak kekurangan untuk terus menerima siswa baik, ditinjau dari segi fasilitas maupun sumber daya pengajar.

"Dengan segala kekurangan itu, kami tidak boleh menolak anak yang mau sekolah kalau ingin kecamatan Tinombo ini bebas buta aksara," tutup Aslam.

Terpisah sekretaris komisariat daerah (Komda) Alkahiraat Parimo, Yusran membenarkan minimnya sarana dan prasarana SD Alkhairaat terpencil tersebut. Namun demikian kata dia, Pemkab Parimo telah memberikan bantuan pembangunan gedung melalui dinas pendidikan setempat.

"Tetapi kalau melihat rasio murid, belum berbanding lurus dengan fasilitas yang telah ada," ujarnya.

Yusran berharap agar pemerintah setempat dapat kembali memberikan bantuan dalam hal penambahan gedung dan fasilitas penunjang proses belajar mengajar di sekolah tersebut.