Umum - Olahraga Prestasi Di Sulteng Perlu Dukungan Peralatan

id olahraga

Umum - Olahraga Prestasi Di Sulteng Perlu Dukungan Peralatan

KONI (antaranews)

Tanpa dukungan peralatan sulit bagi atlet untuk dapat mengukir prestasi terbaik, rata-rata peralatan olahraga di daerah ini sudah tidak memadai lagi
Palu,  (antarasulteng.com) - Pengembangan olahraga prestasi di Provinsi Sulawesi Tengah perlu dukungan peralatan latihan dan arena bertanding atlet.

"Tanpa dukungan peralatan sulit bagi atlet untuk dapat mengukir prestasi terbaik, rata-rata peralatan olahraga di daerah ini sudah tidak memadai lagi," kata juru bicara KONI Sulteng, Edison Ardiles dari Jakarta, Jumat.

Menuruh dia, dari segi fisik, mental dan kualitas, atlet Sulteng tidak kalah dengan atlet dari daerah lainnya.

Salah satu faktor yang cukup berdampak terhadap hasil yang dicapai atlet Sulteng di berbagai kejuaraan, termasuk di PON XIX Jabar 2016 ini adalah minimnya peralatan yang ada di daerah.

Sebagai contoh dari cabang dayung, peralatan (perahu) yang digunakan di PON Jabar, tidak pernah dipakai oleh atlet Sulteng.

Perahu yang digunakan saat latihan di Palu tidak sama dengan yang dipakai dalam perlombaan.

"Bagaimana mungkin atlet kita bisa mengukir prestasi cemerlang sementara perahu yang digunakan belum pernah dipakai," katanya.

Karena itu, jika Sulteng memang mau meningkatkan prestasi atletnya di PON XX Papua 2020, maka tidak ada jalan lain, kecuali mempersiapkan peralatan dengan memadai.

Bukan hanya di cabang dayung, tetapi semua cabang olahraga yang ada di Sulteng perlu didukung dengan sarana dan fasilitas terbaik.

Begitu juga di cabang lain seperti paralayang. Sebenarnya secara kualitas, atlet Sulteng tidak kalah dengan lainnya. "Tapi persoalannya ada pada peralatan(parasut),"katanya.

Peralatan yang digunakan atlet-atlet yang mengukir prestasi terbaik di PON rata-rata standar internasional. "Atlet kita hanya menggunakan peralatan produksi dalam negeri,"kata Edison.

Sangatlah pantas jika atlet Sulteng belum mampu mengukir prestasi di ajang olahraga empat tahun tersebut.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulteng, Yunan Lapasio. Ia juga mengaku salah satu faktor yang ikut menentukan berprestasi tidaknya atlet di even nasional maupun internasional selain dari atlet sendiri, juga sarana dan prasana memadai.

Sulteng punya banyak bibit atlet yang bisa mengukir prestasi terbaik di berbagai kejuaraan, teramasuk di PON.Hanya saja peralatan kita yang belum memadai.

Termasuk sarana dan fasilitas yang ada disetiap cabang olahraga baik yang sudah dibina dalam PPLP (Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar) dan PPLP Daerah maupun sekolah-sekolah olahraga di Sulteng masih sangat minim sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

Menurut dia,jika Sulteng ingin meningkatkan prestasi olahraga di PON XX, maka yang harus dilakukan sekarang ini adalah evaluasi cabang berprestasi, kemudian diperioritaskan pembinaanya, tanpa mengabaikan cabang lainnya.

Pembinaan atlet melalui PPLP dan Sekolah Kelas Olahraga (SKO) perlu lebih digenjot dan ditingkatkan. Telah terbukti dari beberapa atlet yang mengukir prestasi di PON XIX selama ini dibina dari PPLP dan SKO.

Seperti cabang sepaktakraw, penaksilat, tinju dan dayung.

Di Sulteng sampai saat ini baru ada tujuh PPLP dan SKO. Kalau didaerah lainnya hampir semua cabang olahraga sudah ada PPLP dan SKO.

Karena itu, ke depan, pemerintah perlu menambah lagi PPLP dan SKO guna melahirkan atlet-atlet nasional dari Sulteng yang juga sekaligus meningkatkan prestasi di PON akan datang.

Ketujuh PPLP dan SKO di Sulteng antara lain atletik,tenis meja, dayung, taekwondo,