New York (antarasulteng.com) - Harga minyak dunia berakhir sedikit lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah investor mengambil keuntungan dari penguatan baru-baru ini.
Harga minyak telah naik lebih dari 11 persen sejak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mencapai kesepakatan pada Rabu pekan lalu (28/10) untuk memangkas produksi minyak mentah yang pertama kalinya dalam delapan tahun.
Para menteri minyak kelompok itu diharapkan akan menuntaskan rincian akhir dari kesepakatan tersebut pada pertemuan organisasi mereka pada 30 November di Wina.
Penurunan mengejutkan dalam persediaan mingguan minyak mentah di Amerika Serikat juga mendukung harga minyak di sesi-sesi sebelumnya.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (5/8) bahwa persediaan minyak mentah AS turun tiga juta barel menjadi total 499,7 barel dalam pekan yang berakhir 30 September, merupakan penurunan mingguan kelima berturut-turut.
Para analis yang disurvei oleh S&P Global Platts telah diperkirakan kenaikan dua juta barel dalam stok minyak mentah AS untuk pekan tersebut.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November kehilangan 0,63 dolar AS menjadi menetap di 49,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, turun 0,58 dolar AS menjadi ditutup pada 51,93 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.
(UU.A026)
Berita Terkait
SKK Migas-ExxonMobil Cepu bor sumur tingkatkan produksi migas nasional
Senin, 29 April 2024 9:44 Wib
Pasar murah sembako di Palu
Senin, 1 April 2024 21:20 Wib
Ahlis Djirimu, industri sawit mainkan peran sentral ekonomi daerah
Jumat, 22 Maret 2024 15:52 Wib
Menkop UKM Teten yakin minyak makan merah laku di pasaran
Rabu, 20 Maret 2024 8:21 Wib
Pasar murah sembako di Palu
Selasa, 19 Maret 2024 19:53 Wib
Jokowi kunjungi pabrik percontohan minyak makan merah Sumatera Utara
Kamis, 14 Maret 2024 10:37 Wib
Gerakan pangan murah di Palu
Rabu, 6 Maret 2024 20:35 Wib
Minyak sawit paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:03 Wib