Kemenag canangkan budaya menulis mushaf Alquran

id kemenag

Kemenag canangkan budaya menulis mushaf Alquran

Menag Lukman Hakim Saifuddin pada acara pencanangan Budaya Nasional Menulis Mushaf Alquran. (ANTARA/Anom Prihantoro)

Jakarta (antarasulteng.com) - Kementerian Agama mencanangkan budaya menulis mushaf (lembaran) Alquran seiring akan diperingatinya Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2016.

"Upaya ini untuk membudayakan Alquran di lingkungan santri dan juga di seluruh masyarakat Indonesia," kata Lukman pada acara Pencanangan Budaya Nasional Menulis Mushaf Alquran di Jakarta, Rabu.

Kegiatan membudayakan Alquran di tengah masyarakat Indonesia, kata dia, dapat dilakukan dengan pembiasaan menulis, mempelajari, memahami, mengkaji dan mengamalkan nilai-nilai Alquran.

Pembudayaan itu, kata Lukman, dapat menjadi salah satu solusi dari upaya Kementerian Agama dalam membangun karakter masyarakat Indonesia.

Kegiatan pencanangan dilakukan secara serentak dari Kemenag tingkat pusat hingga daerah dengan dukungan kalangan pondok pesantren.

Penulisan Mushaf Alquran tersebut melibatkan total peserta sekitar 40.128 santri pondok pesantren.

"Para santri akan menulis Mushaf Alquran dua halaman dalam durasi sekitar satu jam sehingga kegiatan ini akan menghasilkan sekitar puluhan mushaf Alquran sekaligus," kata dia.

Dari mushaf Alquran yang dihasilkan, kata dia, satu mushaf dari setiap propinsi akan dikumpulkan ke Jakarta dan akan diserahterimakan kepada Presiden Republik Indonesia saat pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas VII).

Pospenas VII akan diselenggarakan pada Peringatan Hari Santri di Serang, Banten pada Sabtu, 22 Oktober 2016.