Wah, Saat Bencana Tarif Ojek Ke Lindu Jadi Rp100.000

id gempa, lindu, korban, ojek

Wah, Saat Bencana Tarif Ojek Ke Lindu Jadi Rp100.000

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNP), Syamsul Maarif depan dibonceng motor meninjau lokasi bekas gempa di Desa Salua, kecamatan Kulawi, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (20/8). (FOTO ANTARA/Basri Marzuki)

Palu - Tarif sepeda motor ojek ke Kecamatan Lindu, salah satu wilayah di Kabupaten Sigi yang parah diguncang gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter pada 18 Agustus 2012, kini naik dari Rp50 ribu menjadi Rp100 ribu per orang.

"Kami terpaksa naikkan tarif, karena kondisi jalan cukup berat dan memerlukan keberanian serta harus ektra hati-hati," kata Wawan, seorang tukang ojek di Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu.

Desa Sadaunta terletak pada ruas jalan Palu-Kulawi berjarak sekitar 60-an kilometer dari Kota Palu.

Dari desa itu menuju Puro`o,desa pertama di Kecamatan Lindu berjarak sekitar 12 kilometer dengan menyusuri jalan setapak melewati kawasan Taman Nasional Lore-Lindu (TNLL).

Dalam kondisi jalan seperti sekarang ini, warga dari dan ke Lindu rata-rata menggunakan jasa tukang ojek karena medan jalannya berat dan sangat beresiko bagi pengendara motor.

Berbeda dengan motor-motor ojek yang memang sudah terbiasa dan menguasai medan jalannya.

Hal senada juga disampaikan Rivai. Lelaki yang masih lajang itu membenarkan tarif sewa ojek ke Lindu sudah naik pascagempa bumi.

Sebenarnya, kata pemuda yang tinggal di Desa Tomado, Kecamatan Lindu itu, mereka berat hati untuk menaikan tarif.

Tetapi karena kondisi jalannya yang berat dan masih berlumpur terpaksa menaikan tarif.

Kedua tukang ojek tersebut berjanji sudah menjadi kesepakatan bersama setelah jalannya sudak bagus, tarif akan kembali diturunkan seperti semula (BK03)