Legislator Minta Pemerintah Serius Tangani Gizi Buruk

id dpr

Legislator Minta Pemerintah Serius Tangani Gizi Buruk

DPRD Kota Palu (antara)

Jangan salahkan masyarakatnya yang terkena atau menderita gizi buruk, tetapi pemerintahlah yang salah. Karena tidak memaksimalkan program peningkatan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah
Palu, 15/10 (Antara) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palu, Sulawesi Tengah, Mohammad Jarudin Wartabone meminta pemerintah serius menangani kasus gizi buruk yang menimpa masyarakat di daerah ini.

"Jika masih ada masyarakat Kota Palu yang menderita gizi buruk, itu menandakan lemahnya kontrol dan penanganan pemerintah dalam memberantas gizi buruk," ungkap Mohammad Jarudin Wartabone, di Palu, Sabtu.

Politisi Partai Golongan Karya itu mengatakan bahwa masyarakat tidak boleh menderita penyakit gizi buruk dengan alasan apa pun karena pemerintah telah memberikan bantuan besar melalui berbagai program untuk kesejahteraan masyarakat.

Apabila terdapat masyarakat menderita gizi buruk, maka program pemerintah dalam peningkatakan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah perlu di evaluasi.

"Jangan salahkan masyarakatnya yang terkena atau menderita gizi buruk, tetapi pemerintahlah yang salah. Karena tidak memaksimalkan program peningkatan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah," ujarnya.

Anggota Komisi I DPRD Kota Palu itu mendesak kepada pemerintah untuk tidak membatasi pemberian bantuan kepada masyarakat miskin, serta bantuan pelayanan kesehatan untuk kemudahan bagi masyarakat.

Di Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu, Sulawesi Tengah, sedang merawat intensif seorang pasien penderita gizi buruk guna menyelamatkan nyawanya karena kondisi fisik yang cukup memprihatinkan.

Pasien itu adalah seorang anak laki-laki berusia enam tahun bernama Muhammad Azam. Dengan usia enam tahun, Azam hanya memiliki berat badan tujuh kilogram.

Anak itu dibawa oleh ayahnya Rudy yang tinggal di Kelurahan Duyu, Kota Palu, ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Anutapura Palu pada Kamis (13/10) petang dengan kondisi fisik yang sudah tidak sadarkan diri.

Setelah mendapat penanganan di IGD, Azam kemudian dipindahkan ke ruang ICU. Sampai saat ini, kondisi Muhammad Azam masih belum sadarkan diri. Menurut keterangan pihak keluarga, ibu anak ini bernama Ardiyah bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Malaysia dan ayahnya adalah tukang bangunan.

Anak tersebut selama ini tinggal bersama ayahnya di Kelurahan Duyu. Disebutkan pula bahwa anak itu sudah beberapa lama tidak bisa lagi berjalan.