Hillary Clinton unggul dalam survei pemilih awal

id hillary

Hillary Clinton unggul dalam survei pemilih awal

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton menyapa hadirin di awal malam kampanye presiden di kawasan Manhattan, New York, Selasa (19/4/2016). (REUTERS/Adrees Latif)

New York (antarasulteng.com) - Beberapa hari menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat, calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton unggul 15 persen dari lawannya dari Partai Republik Donald Trump dalam survei yang dilakukan pada para pemilih awal dalam dua minggu terakhir menurut proyek Reuters/Ipsos States of the Nation.

Meski data tidak tersedia untuk semua negara bagian pemilih awal, Clinton menikmati keunggulan perolehan suara di negara-negara bagian yang belum menentukan pilihan seperti Ohio dan Arizona, serta kubu Partai Republik seperti Georgia dan Texas.

Menurut perkiraan sejauh ini sudah 19 juta warga Amerika Serikat yang memberikan suaranya dalam pemilihan umum menurut Proyek Pemilu Amerika Serikat Universitas Florida, yang mencakup 20 persen pemilih.

Secara keseluruhan, Clinton tetap berada di jalur untuk memenangkan suara mayoritas dalam Electoral College menurut hasil  survei Reuters/Ipsos.

Electoral College adalah badan yang memilih presiden dan wakil presiden Amerika Serikat setiap empat tahun. Warga Amerika Serikat tidak langsung memilih presiden atau wakil presiden; tapi menunjuk "pemilih" (elector), yang biasanya akan memilih kandidat tertentu.

Oleh karena itu, presiden tidak ditentukan oleh suara populer nasional. Sebaliknya, setiap negara bagian memiliki kursi dalam suatu Electoral College, yang dibagi kira-kira sesuai dengan jumlah penduduknya. Di kebanyakan negara bagian, calon yang menang adalah yang mengumpulkan semua suara pemilih di negara bagian itu.

Mendapatkan begitu banyak surat suara sebelum pemilihan umum 8 November adalah berita baik untuk kampanye Clinton. 

Pada Jumat, Biro Investigasi Federal (FBI) mengumumkan mereka sedang memeriksa surel yang baru ditemukan milik asisten Hillary, Huma Abedin. Surel-surel tersebut ditemukan pada komputer milik Anthony Weiner, suami Abedin, selama penyelidikan pesan tidak pantas yang diduga telah ia kirim ke seorang remaja perempuan. 

Survei Reuters/Ipsos yang menunjukkan keunggulan Hillary itu dilakukan sebelum berita tersebut muncul pada Jumat sore.

Belum jelas apakah penyelidikan FBI akan mengganggu keseimbangan dalam pemungutann suara. FBI tidak mengungkap surel-surel Abedin, termasuk apakah ada pesan yang dikirim oleh atau kepada Clinton. 

Selama musim panas, FBI menyatakan menutup penyelidikan mengenai penggunaan sistem surel pribadi yang dilakukan Clinton ketika menjabat sebagai menteri luar negeri.  

Clinton telah memimpin perolehan suara dalam jajak pendapat dengan rata-rata empat sampai tujuh poin persentase dalam beberapa pekan terakhir, sementara kampanye Trump bergumul dengan tuduhan dari perempuan-perempuan yang mengaku diraba dan mengalami pelecehan seksual lainnya. 

Trump mengatakan tidak ada tuduhan yang benar. Dia juga berjuang dalam debat-debat presiden baru-baru ini dan menghadapi pertanyaan tentang pajaknya.

Pada Kamis, peluang Hillary untuk mendapatkan 270 Electoral College yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan tetap lebih dari 95 persen menurut hasil jajak pendapat State of the Nation yang dirilis Sabtu. 

Proyek itu memperkirakan Clinton akan menang dengan 320 suara (elektoral) melawan 218 (dari total 538 suara elektoral), dengan 278 suara kokoh untuk Partai Demokrat.

Clinton memimpin perolehan suara di kalangan pemilih awal, dan itu serupa dengan yang dialami oleh Presiden Barack Obama ketika melawan calon presiden Partai Republik Mitt Romney pada periode yang sama dalam pemilu 2012 menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan saat itu. Obama memenangkan pemilihan dengan perolehan 332 suara elektoral sementara Romney mendapat 206 suara.

Namun, bahkan sebelum berita tentang surel terbaru Clinton sudah menghadapi kesulitan dalam sepekan terakhir. 

Berita tentang tuduhan terhadap Trump telah berkurang, sementara Clinton hampir setiap hari berharapan dengan rilis surel WikiLeaks yang katanya diretas dari akun manajer kampanye Clinton. Pesan surel yang bocor pekan ini memunculkan pertanyaan tentang keuangan mantan Presiden Bill Clinton.

Keunggulan Clinton di pemilu AS, menurut proyek States of the Nation sedikit turun dari pekan lalu. Meski penilaian Electoral College diproyeksikan nyaris tidak bergerak, jumlah negara bagian yang solid mendukung Hillary Clinton menurun dari 25 ke 20 pada pekan ini. 

Namun, tetap saja jalan Trump untuk menang sempit, dan kesempatan realistis untuk Trump adalah dengan memenangkan suara di Ohio, Carolina Utara dan Florida. 

Data pemungutan suara awal untuk Florida dan Carolina Utara belum tersedia pekan ini. Di Ohio, Clinton dua digit unggul dari Trump di kalangan pemilih awal. Proyek jajak pendapat yang lebih luas menunjukkan bahwa Ohio mengalami kebuntuan pilihan antara kedua kandidat.