Legislator: Donggala Minim Infrastruktur Pertanian

id dprd

Legislator: Donggala Minim Infrastruktur Pertanian

Logo DPRD (antaranews)

Saya memberikan saran kepada mereka untuk mendesak penyelesaian masalah mereka itu kepada bupati, termasuk menggunakan keberadaan wakil-wakil rakyat, di semua tingkatan, baik di kabupaten, propinsi maupun di pusat
Palu, (antarasulteng.com) - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Muh. Masykur mengatakan Kabupaten Donggala merupakan daerah lumbung hasil-hasil pertanian tetapi masih sangat minim pembangunan infrastruktur.

"Hasil reses yang saya lakukan di Kecamatan Banawa Selatan, masih membutuhkan dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur irigasi dan jalan ke kantong produksi," katanya di Palu, Kamis.

Menurut dia, tiga desa yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah yakni Desa Watatu, Lalombi dan Surumana.

Hasil dialog dengan Petugas Penjaga Pintu Air (P3A), kata Masykur, dari 1.000 hektare lebih lahan sawah di 12 desa se-Kecamatan Banawa Selatan, 600 hektare di antaraanya berada di tiga desa itu.

Anggota Komisi III itu juga menerima sejumlah keluhan dari anggota kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bina Bersatu.

Mereka, kata Masykur, mengeluhkan keberadaan irigasi khususnya irigasi saluran tersier yang saat ini sangat tidak mendukung kegiatan di bidang pertanian.

"Pengakuan Ketua Kelompok Tani Pengko Situru Desa Watatu, Marten bahwa dalam dua bulan tidak ada hujan turun, hasil panen dari 180 hektare sawah tidak akan maksimal," tutur Masykur.

Bagi Masykur, persoalan irigasi ke depannya, seharusnya dapat direspon cepat oleh pemerintah daerah. Jika itu tidak dilakukan, maka program ketahanan pangan yang sudah dicanangkan pemerintah, baik pusat maupun daerah sulit dicapai.

Alasannya, infrastruktur pendukung utamanya yakni irigasi belum diselesaikan terlebih dahulu.

"Saya memberikan saran kepada mereka untuk mendesak penyelesaian masalah mereka itu kepada bupati, termasuk menggunakan keberadaan wakil-wakil rakyat, di semua tingkatan, baik di kabupaten, propinsi maupun di pusat," tambahnya.

Lebih lanjut, kata Masykur, alasan utama masyarakat harus mendesak program ketahanan pangan karena erat kaitannya dengan kedaulatan pangan di negeri ini. Jika di soal pangan saja kita sudah tidak berdaulat, maka bisa dibayangkan bagaimana masa depan bangsa ini.

Kecamatan Banawa Selatan termasuk salah satu daerah penghasil beras di Kabupaten Donggala. Kurang lebih 1.000 hektare lahan sawah ada di wilayah ini dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektare.